Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Kucing dan Anjing di Jakarta Belum Divaksin Anti-rabies

Kompas.com - 20/06/2023, 16:49 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar hewan penular rabies (HPR), misalnya kucing dan anjing, di wilayah Provinsi DKI Jakarta belum disuntik vaksin anti-rabies.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya menargetkan 43.000 ekor HPR dapat divaksin anti-rabies.

Namun, baru 37,7 persen atau 16.211 ekor yang sudah divaksinasi.

"Target vaksinasi 43.000 ekor. Realisasi sampai saat ini kurang lebih 37,7 persen," ujar Eliawati saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Jakarta Daerah Risiko Tinggi Rabies, Pemprov DKI Siagakan 2 Rumah Sakit

Eliawati tidak menjelaskan secara terperinci penyebab 26.789 ekor HPR di Jakarta belum disuntik vaksin anti-rabies. Dia hanya mengatakan bahwa Dinas KPKP masih terus menggencarkan vaksinasi untuk mencegah merebaknya penularan rabies.

Hingga kini, sudah 3.146 ekor anjing yang disuntik vaksin anti-rabies, sedangkan kucing sebanyak 13.280 ekor. Tidak dijelaskan capaian vaksinasi terhadap HPR lain, misalnya monyet atau kera.

Selain vaksinasi, pencegahan wabah rabies juga dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyiagakan rumah sakit untuk penanganan pasien tertular.

Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan, terdapat dua rumah sakit pemerintah yang menyediakan vaksin anti-rabies untuk pasien.

Baca juga: Ketika Jakarta jadi Daerah dengan Risiko Penularan Rabies Tinggi, Pemprov Gencarkan Vaksinasi

"Tentunya menyiagakan rumah sakit yang menyediakan vaksin anti-rabies. Ada dua rumah sakit pemerintah di DKI, yaitu RSUD Tarakan di Jakarta Pusat dan RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).

Untuk diketahui, DKI Jakarta merupakan daerah dengan risiko penularan rabies tergolong tinggi.

Eliawati berujar, sejatinya Jakarta merupakan daerah yang ditetapkan bebas dari rabies.

Penetapan ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.

"Walau demikian, Provinsi DKI Jakarta tetap merupakan daerah risiko tinggi terhadap penularan rabies," ujar dia kepada awak media, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Soal UKT Mahal, Pihak UI: Tidak Ada yang Tak Jadi Kuliah karena Masalah Finansial

Menurut Suharini, Ibu Kota tetap berisiko tinggi lantaran berbatasan dengan daerah endemis rabies, yakni Bodetabek.

Selain itu, hewan penular rabies (HPR) juga bisa dengan mudah memasuki DKI Jakarta.

"Karena (Jakarta) berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com