Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terduga Anggota TNI Geruduk Peribadatan Umat Kristen di Tambun, Gebrak Meja dan Intimidasi Jemaah

Kompas.com - 20/06/2023, 21:44 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan ibadah umat kristen di Rumah Doa Fajar Pengharapan, Desa Mangunjaya, Tambun, Bekasi, dibubarkan oleh warga setempat.

Di antara oknum yang membubarkan kegiatan itu disebut-sebut merupakan anggota TNI yang sekaligus menjabat sebagai ketua rukun warga (RW) di lingkungan tersebut.

Berikut sejumlah rangkuman kejadian yang berhasil dihimpun Kompas.com.

Baca juga: Saat Peribadatan di Rumah Doa Kawasan Tambun Dibubarkan, Salah Satu Pelaku Diduga Oknum TNI

Digeruduk puluhan warga

Berdasarkan pengakuan Pendeta Ellyson Lase, penggerudukan terjadi pada Minggu (18/6/2023), sekitar jam 10.00 WIB.

Saat itu, pengurus RT/RW setempat bersama puluhan warga mendatangi rumah doa tersebut dan bahkan memaksa masuk ke dalam.

Mereka tidak terima dengan kegiatan ibadah umat nasrani yang berlangsung di rumah kontrakan tersebut.

"Kasus di Rumah Doa kemarin itu, tiba-tiba di sekitar jam 10.00 WIB, kami sudah di dalam. Ketua RT membawa beberapa orang. Dia masuk ke dalam, sudah sampai di teras,” ujar Ellyson kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023) malam.

Menurut Ellyson, warga yang datang menuntut agar kegiatan ibadah dihentikan.

Baca juga: Fakta Anggota TNI AL Keroyok Pengemudi Mobil di Jakarta Selatan, Pelaku Banting dan Ancam Bunuh Korban

Mengaku sudah diizinkan FKUB

Ellyson mengatakan, kegiatan ibadah yang berlangsung setiap akhir selama beberapa bulan terakhir itu tidak melanggar.

Ellyson bahkan mengaku sudah mengantongi izin dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Kegiatan yang berlangsung di rumah itu adalah doa bersama dan pendidikan untuk anak-anak yang di sekolahnya tidak disediakan pelajaran agama Kristen.

"Saya sudah menyampaikan dan tekankan, kami tidak mendirikan gereja. Kami hanya mengontrak di rumah itu, hanya sementara. Pekerjaan saya adalah pendeta. Setiap Sabtu dan Minggu, wajib saya ibadah," kata dia.

“Kami sudah laporkan ke FKUB dan surat tanda terima sudah kami terima di FKUB. Saya sudah tunjukkan kepada mereka, tapi mereka tidak hiraukan semuanya itu," imbuh dia.

Baca juga: Pendeta Rumah Doa di Tambun Dibentak Oknum TNI Ketua RW: Dia Gebrak Meja, Bilang Saya yang Berkuasa

Anggota TNI ikut intimidasi

Dijelaskan lebih lanjut, Ketua RW 027 Desa Mangunjaya yang merupakan anggota TNI juga ikut mengintimidasi jemaah di rumah doa tersebut.

Saat dirinya bertatap muka dengan sang ketua RW dan figur masyarakat lainnya, Ellyson mencoba untuk menjelaskan kegiatan mereka di rumah ibadah itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com