BEKASI, KOMPAS.com - Akmal, salah satu penyewa kontrakan yang diduga markas sindikat penjual ginjal internasional di Bekasi, Jawa Barat, sempat menyebut "bos" kepada seseorang yang bernama Septian Taher.
Pemilik kontrakan, Sudirman (47), menjelaskan bahwa Septian Taher adalah orang pertama yang menyewa kontrakan tersebut, sekaligus yang bertanggung jawab membayar sewa setiap bulan.
Sedangkan sebutan "bos" keluar dari mulut Akmal ketika keran air di kontrakan tersebut bermasalah pada April lalu.
Masalah itu pun berimbaas pada tagihan air yang membengkak karena tidak kunjung dibayar Akmal dan kawan-kawan.
Baca juga: Fakta Penggerebekan Markas Penjualan Ginjal Jaringan Internasional, Rumahnya Selalu Ramai
"Timbul lah tagihan membengkak. Istri saya marah ke mereka. Dijanjikan tanggal sekian akan dibayar, tapi enggak kunjung dibayar tagihannya," kata Sudirman saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rabu (21/6/2023).
Karena mendapat desakan dari istri Sudirman, akhirnya Akmal menyebut masalah ini akan diselesaikan oleh bos mereka.
"Akhirnya keluar ucapan 'bos' ini setelah berminggu-minggu saya kasih waktu (membayar tagihan)," ungkapnya.
Setelah itu, Sudirman mengaku mendapat telepon dari Septian Taher yang mengaku akan bertanggung jawab membayar tagihan air tersebut.
"Ditelepon lah saya sama Septian, bahwa dia bertanggung jawab. Baru kita tahu Septian itu bosnya," kata Sudirman.
Pembayaran tagihan air yang membengkak ini hendak diselesaikan Septian dengan sara mencicil.
Namun, Septian sempat marah karena mendapat desakan dari pemilik rumah agar segera melunasi tunggakan tersebut.
"Dia bilang, ‘Ibu pikir cari duit gampang’. Ya saya baca saja (isi pesan WhatsApp), enggak saya komen, ya sudahlah," tutur Murniati istri Sudirman, dalam kesempatan yang sama.
Begitu tunggakan selesai dibayar, Septian kembali mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Murniati.
"(Katanya) Sudah selesai ya bu (pembayarannya). Ibu pastikan air PAM itu gak ada tunggakan lagi," tandas Murniati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.