Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua RT di Bekasi Ditelepon Polisi Sebelum Penggerebekan Markas Penjualan Ginjal

Kompas.com - 23/06/2023, 15:07 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ratam, ketua RT 03 Perumahan Villa Mutiara Gading, mengaku sempat mendapat informasi dari kepolisian sebelum terjadi penggerebekan kontrakan di Jalan Piano 9, Blok F5 Kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Sebelum Polres Metro Bekasi dan Mabes Polri menggerebek kontrakan tersebut pada Senin (19/6/2023) pukul 01.00 WIB, polisi menghubungi Ratam untuk memberikan informasi tengah mencari seseorang berinisial MA.

Namun, kata Ratam, polisi tidak memberikan detail informasi mengenai kasus apa yang terlibat dari salah satu warganya.

Baca juga: Soal Kasus Penjualan Ginjal di Bekasi, Kapolda Metro: Sebentar Lagi Tuntas

"Pemberitahuan iya, pemberitahuan bahwa di sini ada yang dicari gitu saja, cuma kasus apa enggak dikasih tahu polisi," kata Ratam saat ditemui di rumahnya, Kamis (22/6/2023) malam.

Setelah mendapat informasi nama itu, Ratam langsung mengunjungi kontrakan dan bertemu dengan seseorang yang dicari polisi.

"Sehari sebelumnya ada (menghubungi RT) karena pihak polisi kan menghubungi saya dulu, ada nama si A ada enggak, baru saya selidiki," ucapnya.

Saat bertemu, kata Ratam, ia sempat menanyakan soal pekerjaan kepada MA. MA mengaku bekerja di kawasan Kalimalang.

"(Saat ketemu) ya ngobrol, saya kan nanya si A siapa, saya nanya kerjanya di mana, di Kalimalang," ujarnya.

Baca juga: Kata Warga soal Kontrakan di Bekasi yang Diduga Markas Penjualan Ginjal Internasional

Ratam tidak menanyakan lebih jauh karena menurutnya hal tersebut merupakan privasi.

"Kalau kami kan sebatas (nanya) mereka kerja di mana, enggak sampai detail gitu, MA-nya itu kerja di Kalimalang, sebagai apanya enggak tahu, pokoknya di Kalimalang kerjanya," ujar Ratam.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan, kasus penjualan organ tubuh yang dilakukan sekelompok orang dari sebuah kontrakan di Tarumajaya, sebentar lagi menemui titik terang.

Polda Metro masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengusutnya secara tuntas.

"Sebentar lagi akan tuntas (kasus perdagangan organ tubuh bekasi)," ujar Karyoto saat dikonfirmasi, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Saat Tetangga Tak Menyangka Tinggal di Sebelah Rumah Sindikat Penjualan Ginjal Jaringan Internasional

Pada Senin (19/6/2023) dini hari, polisi menggerebek rumah kontrakan di perumahan Villa Mutiara Gading, Setia Asih, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Rumah kontrakan itu digrebek lantaran diduga jadi markas penampungan penjualan ginjal berskala internasional.

Belakangan diketahui bahwa terdapat enam orang pria yang menghuni rumah kontrakan tersebut. Mereka pun kerap berinteraksi dengan warga sekitar secara normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com