Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Ditemukan Tewas Usai Hanyut di Gorong-gorong Sawangan Depok

Kompas.com - 26/06/2023, 15:03 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua bocah berinisial MIA (10) dan DDS (12) ditemukan tidak bernyawa usai hanyut di gorong-gorong Jalan Sawangan Permai, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (25/6/2023) sore.

Kapolsek Sawangan Kompol Yogi Maulana berujar, MIA dan DDS hanyut saat bermain di Jalan Sawangan Permai pada Minggu sore.

Kedua korban sedang bermain bersama teman lainnya, yakni ANR (13) dan SR (14).

"Pada hari Minggu, tanggal 25 Juni 2023 sekitar jam 17.00 WIB, korban satu (MIA), korban dua (DDS), saksi satu (ANR) dan saksi dua (SR) pergi ke lapangan Perumahan Sawangan Permai yang saat itu dalam kondisi hujan deras," ucap Yogi kepada awak media, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Bukan Seng, Akses Warga Perumahan Green Village Bekasi Kini Ditutup Beton

DDS tiba-tiba melompat ke gorong-gorong di depan Kantor KUA Sawangan Permai.

Saat itu, aliran air gorong-gorong tengah deras-derasnya. Akibatnya, DDS terseret arus air gorong-gorong tersebut.

MIA lalu hendak membantu DDS yang terseret arus dengan cara turut lompat ke gorong-gorong tersebut. Nahas, keduanya justru sama-sama terseret arus.

"Korban satu (MIA) berusaha menolong korban dua (DDS), akan tetapi kedua korban sama-sama terbawa arus deras," ucap Yogi.

Baca juga: Kronologi Bentrokan di Cilincing, Massa Berseragam LSM Laskar NKRI Memaksa Masuk ke Area Perusahaan

Melihat teman-temannya terseret arus, ANR hendak menolong para korban. Namun, ANR tak bisa berbuat banyak karena arus yang deras.

SR lantas menyampaikan bahwa MIA dan DDS terseret arus kepada orangtua MIA, Dedi A (35). Yogi menyebutkan, Dedi dan warga setempat kemudian berupaya mencari MIA dan DDS.

"(Oleh Dedi), korban ditemukan di dalam gorong-gorong di depan Ruko Garuda Sawangan Permai dalam kondisi sudah meninggal dunia," ungkap Yogi.

Baca juga: Dituntut Hukuman Mati, Ayah Pembantai Anak di Depok Sampaikan Pembelaan Siang Ini

Kedua korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, karena telah meninggal, kedua korban dibawa ke kediaman Dedi.

Yogi menambahkan, pihak keluarga menolak proses otopsi terhadap anak mereka.

"Keluarga korban keberatan untuk dilakukan otopsi dan selanjutnya keluarga korban membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap kedua jenazah korban," tutur Yogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com