JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejalan kaki mengeluhkan kualitas jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta. Menurut mereka, kualitas JPO di pusat kota lebih memadai dibandingkan JPO di wilayah lainnya.
Salah satu pejalan kaki yang mengeluhkan kondisi JPO adalah Natalia (27). Sehari-hari, ia selalu melewati JPO saat berangkat dan pulang kerja di kawasan Jakarta Timur.
Ia menilai, JPO di Jakarta Timur kumuh dan besinya berkarat. Hal ini jauh berbeda dibandingkan JPO di Jakarta Selatan.
"Kalau untuk keberadaan JPO dan trotoar sudah memadai sih, cuma kan ada ketidakmerataan pembangunan. Kayak (JPO) di Jaksel mewah, daerah Jaktim agak kumuh," ujar Natalia saat ditemui Kompas.com, Minggu (25/6/2023), di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Baca juga: Potret JPO Jalan Tubagus Angke Jakbar, Besinya Berkarat dan Pegangan Sudah Goyang
Hal serupa juga dikeluhkan oleh pejalan kaki lainnya, Wulan (24). Setiap hari, Wulan berjalan kaki menuju kantornya di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia sudah pasti melewati JPO.
Wulan mengakui, JPO yang dilewatinya tidak sebagus JPO di pusat kota.
"Gue heran aja, ini entah mainnya kurang jauh atau gimana, tapi belum menemukan JPO bagus selain JPO-JPO di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin," ujar Wulan dalam kesempatan berbeda.
Bahkan, kata Wulan, kondisi JPO di dekat rumah kosnya dulu, wilayah Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, cukup mengkhawatirkan.
"Dekat Bakrie (Tower, Jalan HR Rasuna Said) itu jelek banget, mana goyang-goyang dan kadang atapnya bocor kalau hujan," tutur Wulan.
Baca juga: Tangga JPO di Halte Dukuh Atas 2 Dianggap Tak Ramah Disabilitas karena Terlalu Tinggi
"Ada beberapa yang berkarat, contohnya JPO dekat Lippo Semanggi, itu di daerah Plaza Semanggi yang panjang banget itu," ujar Desi.
Terkadang Desi juga merasa tidak nyaman saat berjalan sendiri di JPO, lantaran kerap bertemu "preman", terutama pada malam hari.
Ia mesti berjalan kaki sendirian untuk menuju halte transjakarta, padahal tak ada petugas transjakarta yang berjaga di JPO.
"Kadang di JPO kami juga masih melihat orang-orang kayak preman, padahal orang yang menyeberang lewat JPO juga jarang-jarang. Kadang kami jalan di atas juga sendirian," kata dia.
Baca juga: JPO Jalan Tubagus Angke Tak Ramah Lansia dan Penyandang Disabilitas, Warga Minta Diperbaiki
Desi berharap, ke depannya petugas halte transjakarta bisa ditempatkan di JPO-JPO yang menghubungkan halte agar pengguna merasa lebih aman dan nyaman.
"Kalau di JPO masih jarang petugas transjakarta yang berjaga untuk mengarahkan, jadi ke depannya bisa ditempatin biar berjaga aja keamanan," ujar Desi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.