Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekesalan Pejalan Kaki "Bertarung" dengan Pengendara Motor di Trotoar Jakarta, Akhirnya Mengalah...

Kompas.com - 28/06/2023, 14:57 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyalahgunaan trotoar menjadi permasalahan sehari-hari yang dialami para pejalan kaki di Jakarta.

"Bertarung" dengan para pengendara motor yang "ganas" menjadi makanan setiap hari Wulan (24), karyawan kantoran di Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang kerap berjalan kaki menuju kantornya.

"Pernah suatu pagi, kondisi jalan cukup ramai dan macet, ketika saya jalan di trotoar, banyak pengendara motor yang naik motor zig-zag seenak jidat di trotoar, tanpa peduli ada orang yang sedang jalan kaki di sana," ujar Wulan saat ditemui Kompas.com di Dukuh Atas, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: Pejalan Kaki Keluhkan Kualitas JPO Jakarta: Di Jaksel Mewah, Jaktim Kumuh

Meski kesal, Wulan terpaksa mengalah, mendahulukan para pengendara motor melintas di jalur pejalan kaki.

"Sebagai pengguna trotoar, saya merasa risih. Saya tahu semua orang juga buru-buru, tapi bukan berarti menormalisasi untuk melanggar aturan," tutur dia.

Kejadian serupa juga pernah dialami Dhea (19). Meski berasal dari Bekasi, Dhea sering bermain ke Jakarta lantaran nyaman akan fasilitas bagi pejalan kaki dan kemudahan transportasi umum.

Kendati begitu, beberapa kali pula Dhea diserobot pengendara ojek daring dan pengendara motor yang melintasi trotoar.

"Di trotoar malah diserobot ojol atau pengendara motor yang parkir sembarangan, bahkan jalan lewat situ (trotoar), padahal aturannya kan sudah ada, enggak boleh," tutur Dhea dalam kesempatan berbeda.

Baca juga: Bertahan di Tengah Kerasnya Jakarta, Bahri Pernah Jadi Kuli Panggul, Pencuci Piring, Kini PJLP DKI...

Selain pengendara motor yang berperilaku seenak hati, pedagang kaki lima (PKL) yang kerap berjualan di trotoar juga membuat para pejalan kaki terpaksa mengalah lagi.

Desi (25), warga Jakarta Timur, sebenarnya cukup nyaman dengan keberadaan trotoar yang memudahkan aktivitasnya.

Namun, Desi beberapa kali mengalah saat berpapasan dengan PKL atau pedagang kopi keliling saat berjalan di trotoar.

"Sejauh ini nyaman aja, paling itu sih yang sering jalan sama kita starling, yang kopi keliling naik sepeda, mereka sering jalan di belakang kita, jadi kita harus minggir. Kan otomatis trotoar itu bukan untuk pejalan kaki aja, sepeda juga bisa dong," ujar dia.

Baca juga: Jauh-jauh Merantau dari Nias karena Tergiur Kisah Sukses Sopir Metromini di Jakarta...

Berkaca dari pengalaman-pengalaman itu, dalam rangka HUT ke-496 DKI Jakarta, Desi, Wulan, dan Dhea sama-sama berharap pemerintah bisa menata trotoar lebih baik lagi untuk pejalan kaki ke depannya.

"Banyak banget sebenarnya yang harus dibenahi. Fasilitas pejalan kakinya lebih diperhatikan lagi, trotoar juga, meski sebagian udah bagus, tapi enggak di semua tempat, semoga perbaikannya bisa semakin merata," tutur Wulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com