Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan di Tengah Kerasnya Jakarta, Bahri Pernah Jadi Kuli Panggul, Pencuci Piring, Kini PJLP DKI...

Kompas.com - 28/06/2023, 11:38 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perantau bernama Bahri (25) memiliki kesan tersendiri hidup di Jakarta selama tujuh tahun terakhir.

Untuk diketahui, Bahri nekat bertolak dari Madura, Jawa Timur, ke Jakarta dengan berbekal pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Bertahun-tahun tinggal di Ibu Kota, Bahri merasakan betul kerasnya Jakarta, terutama saat beradaptasi di masa-masa awal merantau.

Baca juga: Bahri Modal Nekat Merantau dari Madura ke Jakarta, Satu Tahun Pertama Terseok-seok Cari Kerja

Beradaptasi di lingkungan yang jauh berbeda dengan kehidupan di kampung halaman menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Bahri. Pengalaman itu begitu membekas di hatinya.

"Ya dari lingkungan saja sih. Ya di sini orang-orangnya beda, kalau di daerah timur sana, mungkin lebih santun, lebih menghargai satu sama lain. Kalau di sini, ya gitu saja. Ya mengertilah," kata Bahri saat ditemui Kompas.com di Jalan Yos Sudarso, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2023).

"Ya sembarangan bahasa sudah pernah saya rasakan. Intinya kalau soal keras, ya keras di sini," imbuh dia.

Selain itu, persaingan juga sangat ketat. Bahri merasakan persaingan ketat saat mencari pekerjaan di Jakarta.

Baca juga: Pahit Getir Jakarta dan Sejumput Harapan Para Pejuang Nafkah

Saat pertama kali tiba di Ibu Kota pada 2017, Bahri mencoba berbagai macam pekerjaan, salah satunya menjadi kuli panggul di pasar.

"Kuli panggul di pasar-pasar. Habis itu ketemu teman, lalu diajak ke hotel sebagai pencuci piring. Beberapa bulan kemudian ketemu teman lagi, diajak kerja ke ekspedisi. Habis itu ya ke sini, kebetulan bertemu teman juga," ucap Bahri.

Kini Bahari bekerja sebagai petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) di Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara.

Ia mengaku hanya menjalani hidup sesuai dengan alur yang dikehendaki Tuhan. Pekerjaan ini bisa menghidupinya dan keluarga.

Baca juga: Senangnya Jadi Warga Jakarta, Transportasi Publik Nyaman dan Banyak Fasum Ramah Anak

Dengan pengalamannya ini, Bahri memetik hikmah bahwa perantau di Ibu Kota sebaiknya membuang gengsi.

Kini Bahri telah berhasil melewati berbagai tantangan hidup di Jakarta. Ia bahkan menemukan pujaan hati di Jakarta yang kini menjadi teman hidup.

''Ya di situ kita intinya enggak malu untuk bergaul, mencari wawasan, teman yang bagus, ya insya Allah ada saja jalan buat melompat pekerjaan," tutur Bahri.

"Yang penting gengsinya dikurangi deh," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com