Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Ditemukan di Kali Pesanggrahan, Diduga Terpeleset di Ciputat, lalu Mengambang 3 Hari

Kompas.com - 28/06/2023, 19:31 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah berinisial BY (39) ditemukan mengambang di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2023).

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, jenazah telah mengambang selama tiga hari di aliran kali.

"Korban hilang dan dilaporkan tak kembali ke rumah sejak Jumat, 23 Juni 2023. Jadi kemungkinan sudah mengambang tiga hari," ujar Tedjo saat dikonfirmasi, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Mayat Ditemukan Mengambang di Kali Pesanggrahan, Kondisinya Membengkak

Kondisi jenazah yang cukup mengenaskan, lanjut Tedjo, menjadi faktor penguat bahwa BY telah mengambang selama beberapa hari.

Sebab, kondisi jenazah telah membengkak akibat terlalu lama terendam di dalam air.

"Kondisi korban sudah membengkak dan kulitnya juga terkelupas," beber dia.

Soal penyebab tewasnya BY, Tedjo menduga korban sebelumnya tengah berjalan di pinggiran kali yang terletak di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.

Namun, korban tiba-tiba terpeleset.

Baca juga: Pemulung Duga Mayat Bayi di Kali Baru Terbawa Arus dan Tersangkut

"Korban punya riwayat sakit stroke, akibat penyakit itu korban jalannya masih pincang dan belum bisa bicara," tutur dia.

"Kami menduga ketika korban sedang berjalan, dia tiba-tiba terpeleset dan akhirnya hanyut di aliran kali," tambah Tedjo.

Diberitakan sebelumnya, BY ditemukan mengapung di Kali Pesanggrahan, tepatnya di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan RT 04/RW 12, Bintaro, Jakarta Selatan.

Jenazah berjenis kelamin laki-laki itu semula ditemui oleh Wahyudin (37) yang tengah mengangkut sampah di sekitar kali.

"Pada hari Selasa, 27 Juni 2023, Wahyudin yang bekerja sebagai pengangkut sampah di kali tiba-tiba melihat sesuatu yang mirip dengan orang atau manusia yang mengambang," kata Tedjo.

Baca juga: Deretan Rumah Panggung di Kapuk Muara yang Kolongnya Penuh Sampah Berstatus Pemukiman Liar

Namun, Wahyudin waktu itu belum bisa memastikan benda yang mengambang adalah jasad manusia.

Ia kemudian memberanikan diri untuk mengecek objek yang dicurigainya.

"Setelah dicek, benar saja ada jenazah berjenis kelamin laki-laki yang tersangkut di sekatan sampah. Dia lalu melapor ke Polsek Pesanggrahan untuk keperluan evakuasi," terang Tedjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com