JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Gugun Gunawan (20) hilang terseret derasnya aliran Sungai Citarum, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/6/2023).
Koordinator Unit Siaga SAR Rizky Dwianto mengatakan, pemuda itu terseret arus saat mencuci daging kurban.
"Korban sedang mencuci daging hewan kurban, kemudian korban hendak menyeberangi Sungai Citarum. Tanpa disadari, setelah tiba di tengah, arus Sungai Citarum kuat," kata Rizky.
Baca juga: ABK Nelayan Tenggelam di Perairan Tanjung Burung, Diawali dengan Kejang-kejang
Tubuh Gugun kemudian terbawa arus. "Kami langsung kerahkan personel rescue dari Unit Siaga SAR Bekasi, siang ini menuju lokasi kejadian untuk mencari korban," lanjut Rizky.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kapolsek Pebayuran, AKP Ani Widayati mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB usai prosesi penyembelihan hewan kurban.
Dikatakan Ani, saat itu korban bersama temannya MD (18) dan DN (20) sedang mencuci jeroan kurban yang baru saja disembelih dari masjid dengan menceburkan diri ke sungai.
Baca juga: Cuci Daging Kurban di Sungai Citarum Bekasi, Pria Ini Hilang Terseret Arus
Saat Gugun tiba di tengah sungai, arus Sungai Citarum tiba-tiba deras. Lantaran arus sungai yang deras, korban pun hanyut terbawa arus.
“Korban bersama temannya berenang ke seberang sungai, namun pada saat hendak kembali korban tidak kuat berenang hinggaakhirnya tenggelam,” ujar Ani.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih belum menemukan korban. Rizky mengatakan, petugas gabungan dibagi menjadi tiga tim untuk mencari korban.
Baca juga: Menjawab “Emergency Call” Citarum
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam upaya pencarian korban di antaranya Unit Siaga SAR Bekasi, BPBD Kabupaten Bekasi, Polsek Pebayuran, Koramil Pebayuran, KORGAD Rescue, ESLAN, WMI, Pejuang Manusia Ilahi Rescue, Tagana Kabupaten Bekasi, PMI Kabupaten Bekasi.
Tim pertama mencari korban menggunakan perahu karet untuk menyisir aliran sungai hingga radius dua kilometer.
Baca juga: Warga Bogor Hilang Usai Tenggelam di Setu 7 Muara Pamulang
"Tim kedua mencari korban secara visual melalui jalur darat hingga dua kilometer," ucap Rizky.
Sementara itu, tim ketiga mencari tubuh korban menggunakan alat pendeteksi bawah permukaan air, yaitu aqua eye dan underwater searching device, kemudian menyelam.
(Penulis: Joy Andre | Editor: Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.