Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal Sembelih 51 Hewan Kurban Hari ini, Termasuk Sapi Kurban Jokowi-Ma'ruf Amin

Kompas.com - 01/07/2023, 10:52 WIB
Tria Sutrisna,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menggelar pemotongan hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah pada Sabtu (1/7/2023) pagi ini.

Ketua Panitia Idul Adha Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan, ada 51 ekor sapi dan kambing yang disembelih. Sebanyak dua ekor sapi di antaranya merupakan pemberian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Bapak Presiden Jokowi mengirim sapi jenis Simental dengan berat 1,2 ton. Kemudian, Bapak Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin mengirimkan sapi jenis Limosin Cross berbobot 1,1 ton," ujar Abu Hurairah, Sabtu (1/7/2023).

Sapi kurban Jokowi menjadi hewan pertama yang disembelih di Masjid Istiqlal dalam pelaksanaan pemotongan kurban Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Baca juga: Alasan Masjid Istiqlal Sembelih Hewan Kurban pada Sabtu Lusa

Setelah itu, Abu Hurairah mengatakan, pemotongan berlanjut ke sapi kurban Ma'ruf Amin dan puluhan hewan kurban lain yang disumbangkan ke Masjid Istiqlal.

"Jadi sebetulnya tahun ini ada 49 sapi dan delapan kambing. Tetapi, enam ekor sapi dibagikan dalam kondisi hidup ke sejumlah lokasi sesuai arahan langsung Imam Besar Masjid Istiqlal," kata Abu Hurairah.

Dengan begitu, hanya 43 ekor sapi dan delapan ekor kambing yang disembelih di Masjid Istiqlal pada momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Baca juga: Saat Warga Ramai-ramai Foto Bareng Sapi Kurban Jokowi-Maruf Amin di Masjid Istiqlal...

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Harian Masjid Istiqlal Asep Saepudin mengatakan, distribusi daging kurban akan dilakukan secara ketat dan hanya kepada yayasan, bukan perorangan.

Hal itu dilakukan untuk menghindari penerima daging fiktif.

"Ada tahun lalu kami temukan, (penerima) itu fiktif. Nah, itu sebabnya (distribusi daging) pakai yayasan," kata Asep seusai shalat Id, Kamis (29/6/2023).

Yayasan atau lembaga duafa yang ingin mendapatkan daging juga akan melewati proses verifikasi pengajuan proposal, baik administrasi maupun fisik.

"Pernah pengalaman juga, jadi yayasan atau panti asuhan dan panti jompo, kirim proposal, kemudian kami verifikasi. Setelah diverifikasi secara fisik, nol (tidak ada), tapi suratnya ada," ujar Asep.

"Nah, itu sebabnya kami ada tim audit. Jadi setiap melaksanakan, kami periksa dan cek," katanya melanjutkan.

Baca juga: Masjid Istiqlal Tak Mau Tertipu Lagi, Distribusi Daging Kurban Kini lewat Yayasan Terverifikasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com