JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menggelar pemotongan hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah pada Sabtu (1/7/2023) pagi ini.
Ketua Panitia Idul Adha Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan, ada 51 ekor sapi dan kambing yang disembelih. Sebanyak dua ekor sapi di antaranya merupakan pemberian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Bapak Presiden Jokowi mengirim sapi jenis Simental dengan berat 1,2 ton. Kemudian, Bapak Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin mengirimkan sapi jenis Limosin Cross berbobot 1,1 ton," ujar Abu Hurairah, Sabtu (1/7/2023).
Sapi kurban Jokowi menjadi hewan pertama yang disembelih di Masjid Istiqlal dalam pelaksanaan pemotongan kurban Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Baca juga: Alasan Masjid Istiqlal Sembelih Hewan Kurban pada Sabtu Lusa
Setelah itu, Abu Hurairah mengatakan, pemotongan berlanjut ke sapi kurban Ma'ruf Amin dan puluhan hewan kurban lain yang disumbangkan ke Masjid Istiqlal.
"Jadi sebetulnya tahun ini ada 49 sapi dan delapan kambing. Tetapi, enam ekor sapi dibagikan dalam kondisi hidup ke sejumlah lokasi sesuai arahan langsung Imam Besar Masjid Istiqlal," kata Abu Hurairah.
Dengan begitu, hanya 43 ekor sapi dan delapan ekor kambing yang disembelih di Masjid Istiqlal pada momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Baca juga: Saat Warga Ramai-ramai Foto Bareng Sapi Kurban Jokowi-Maruf Amin di Masjid Istiqlal...
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Harian Masjid Istiqlal Asep Saepudin mengatakan, distribusi daging kurban akan dilakukan secara ketat dan hanya kepada yayasan, bukan perorangan.
Hal itu dilakukan untuk menghindari penerima daging fiktif.
"Ada tahun lalu kami temukan, (penerima) itu fiktif. Nah, itu sebabnya (distribusi daging) pakai yayasan," kata Asep seusai shalat Id, Kamis (29/6/2023).
Yayasan atau lembaga duafa yang ingin mendapatkan daging juga akan melewati proses verifikasi pengajuan proposal, baik administrasi maupun fisik.
"Pernah pengalaman juga, jadi yayasan atau panti asuhan dan panti jompo, kirim proposal, kemudian kami verifikasi. Setelah diverifikasi secara fisik, nol (tidak ada), tapi suratnya ada," ujar Asep.
"Nah, itu sebabnya kami ada tim audit. Jadi setiap melaksanakan, kami periksa dan cek," katanya melanjutkan.
Baca juga: Masjid Istiqlal Tak Mau Tertipu Lagi, Distribusi Daging Kurban Kini lewat Yayasan Terverifikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.