Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Lansia Ditemukan Tewas di Kantin FEB UI, Pihak Kampus: Korban Diduga Sakit

Kompas.com - 01/07/2023, 15:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang di area kantin Kampus Universitas Indonesia (UI), Beji, Depok, berinisial AHC(70) ditemukan tewas pagi ini, Sabtu (1/7/2023).

AHC pertama kali ditemukan tak bernyawa di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) oleh petugas kebersihan kampus.

Manajer Facility, Operational, Safety and Environment (FOrSE) Universitas Indonesia, Undang Suwanda, mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Seorang Lansia Ditemukan Tewas di Kantin FE UI, Polisi: Dia Penjaga di Sana

"Saat hendak membersihkan kantin tadi pagi, petugas kebersihan menemukan korban tergeletak tak bernyawa," kata Undang dilansir dari Tribundepok.com, Sabtu.

Petugas kebersihan, lanjut dia, melaporkan kejadian ini ke petugas keamanan FEB UI. Setelah itu, petugas keamanan melapor ke pengamanan kampus UI.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, korban diduga sakit sebelum ditemukan tewas.

"Sepertinya dia sedang sakit. Dia datang ke UI untuk membersihkan kantin agar bisa dibuka lagi pada Senin (3/7/2023)," tandas Undang.

Baca juga: Pembelaan Pihak UI soal Mahalnya Biaya UKT: Sebut Ada yang Tak Perlu Bayar sampai Beri Pilihan Mencicil

Tak ada bekas luka

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Fuady berujar, membenarkan penemuan jasad lansia itu merupakan pria berinisial AHC (70). Menurut dia, pria itu merupakan penjaga kantin di FE UI.

"Betul, almarhum meninggal dunia di lokasi tersebut, inisial AHC. Almarhum penjaga kantin di lokasi tersebut, berusia kurang lebih 70 tahun," ujar Fuady kepada Kompas.com, Sabtu.

Menurut Fuady, belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya AHC. Saat ini, penyidik bersama tim identifikasi masih melaksanakan penyelidikan di lokasi penemuan jasad.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, petugas tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh lansia itu.

Baca juga: Pihak UI: Mobil Camaba Pajero, Masa Kami Kasih UKT Rp 500 Ribu?

"Sementara proses identifikasi dan akan diselidiki penyebab meninggalnya. Dari TKP (pemeriksaan di) TKP, tidak ditemukan tanda-tanda luka," kata Fuady.

Fuady menambahkan, jenazah AHC kini sudah dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi lebih lanjut. "Termasuk menghubungi pihak keluarga," kata Fuady.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Diduga Sakit, Pedagang di Kantin FEB UI Ditemukan Tewas.

(Penulis : Tria Sutrisna, Hironimus Rama (Tribundepok.com) | Editor : Nursita Sari, Murtopo (Tribundepok.com))

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com