Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Jaring Kandidat Cagub DKI, DPD PDI-P: Kami Tidak Bicara Pilkada Dulu

Kompas.com - 03/07/2023, 14:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta sampai saat ini belum menjaring nama-nama calon gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum ingin membicarakan kontestasi Pilkada DKI.

"Kami tidak akan bicara-bicara Pilkada dahulu. Kami bicara untuk Pileg dan Pilpres karena target DKI Jakarta, untuk dua ini (Pileg dan Pilpres) dimenangkan," kata Gembong saat dihubungi, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Ditanya soal Usulan PSI Jadi Cagub DKI, Heru Budi hanya Tersenyum

Menurut Gembong, pertarungan pada Pilkada DKI akan lebih mudah dihadapi apabila PDI-P memenangi Pileg dan Pilpres 2024.

"Tapi, kalau kami terseok-seok di Pileg dan Pilpres, ini PR besar bagi PDI-P untuk Pilkada. Maka, agar kami tidak memiliki PR yang begitu berat, fokus kami di dua event tadi, Pileg dan Pilpres," ucap Gembong.

Gembong menegaskan, sampai kini DPD PDI-P DKI belum bertemu dengan calon-calon potensial yang akan diusung dalam Pilkada DKI.

"Belum. Kalau soal calon banyak. Gini, kalau PDI-P, filosofinya kader yang diberikan tanggung jawab rendah dan itu bisa dilaksanakan dan sukses, berhasil, maka dia berhak diberikan tanggung jawab yang lebih tinggi," ucap Gembong.

Baca juga: PSI Usulkan 3 Nama Cagub DKI: Gibran, Heru Budi, dan Grace Natalie

Sampai saat ini, tercatat baru Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta yang menjaring nama cagub DKI.

Ada tiga nama yang diusulkan menjadi cagub DKI Jakarta 2024, yang didapat berdasarkan hasil voting di situs web "Rembuk Rakyat Jakarta" milik PSI DKI Jakarta pada 17 Mei-22 Juni 2023.

Terkait itu, Gembong pun menanggapi santai. "Ya boleh-boleh saja. Tidak apa-apa," ucap Gembong.

Untuk diketahui, tiga nama yang bakal diusulkan PSI menjadi cagub DKI Jakarta 2024 yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

Gibran mendapatkan suara terbanyak, yakni 26,13 persen, diikuti Heru dengan perolehan 16,77 persen, dan Grace memperoleh suara 15,78 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com