BEKASI, KOMPAS.com - Teriknya sinar matahari dan runyamnya kemacetan jalanan tak menyurutkan semangat Fajar (32) untuk mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online demi anaknya, Fikar (3), yang menderita penyakit thalasemia atau kelainan darah.
Pengemudi ojek online yang tinggal di Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi menceritakan perjuangannya mengais rezeki di jalanan.
Sebelum bercerita panjang lebar, Fajar lebih dulu mengaku bahwa dirinya mengidap diabetes tipe 2 sejak usia 25 tahun. Karena itu, Fajar mudah merasa lelah.
"Saya ojek dari pagi terus pulangnya sore. Saya itu enggak bisa ngojek lama-lama juga karena saya juga punya penyakit diabetes, paru-paru sudah kena," kata Fajar saat dihubungi Kompas.com, dikutip Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Pemkot Bogor Wujudkan Mimpi Anak-anak Penderita Thalasemia lewat Me-Time
Update : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah perjuangan pengemudi ojol untuk menyelamatkan sang anak. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini
Karena kondisinya itu, Fajar tidak bisa berlama-lama bekerja mengantar penumpang ataupun barang dari pagi hingga malam.
Cobaan lain tidak berenti sampai di situ, Fajar juga harus bergantian dengan sang istri untuk menjaga Fikar, buah hati mereka yang terkena penyakit thalasemia.
"Jadi saya enggak bisa ngojek full. Kadang-kadang anak rewel yang kecil kalau sakit. Istri juga enggak sanggup kalau harus jagain sendiri," ucapnya.
Kata Fajar, anaknya kini lebih sering sakit. Jika mulai ada tanda-tanda lemas dan pucat, Fikar harus segera tranfusi darah di rumah sakit.
"Dia kan sakit-sakitan, sembuhnya itu enggak lama, nanti seminggu lagi sakit, paling lama itu cuma sebulan dia sehat," tutur dia.
Baca juga: 6 Bahaya Thalasemia yang Perlu Diwaspadai
Fajar menuturkan, jalan satu-satunya pengobatan sang anak hanya dengan transfusi yang dilakukan seumur hidup.
"Jadi obatnya itu transfusi doang di rumah sakit. Satu-satunya jalan itu memang transfusi saja sampai sampai tua ya, sampai seumur hidup," ujarnya.
Fajar merasa bersyukur biaya pengobatan ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Namun, kata Fajar, sering kali ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan dia membayar biaya rumah sakit.
Padahal, penghasilan Fajar sebagai pengemudi ojek online hanya Rp 100.000 dalam sehari.
"Kalau sehari itu kadang dapat Rp 100.000 saja itu sudah bersyukur banget, tahun lalu itu masih dapat Rp 150.000 sebelum anak sakit," ucap Fajar.
Update : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah perjuangan pengemudi ojol untuk menyelamatkan sang anak. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.