JAKARTA, KOMPAS.com - Pelarian si kembar Rihana dan Rihani, penipu dengan modus open preorder iPhone akhirnya berakhir.
Setelah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 13 Juni 2023 lalu, Polda Metro Jaya berhasil menangkap keduanya di Apartemen M Town Gading Serpong, Tangerang Selatan, pada Selasa (4/7/2023).
"Rihana dan Rihani baru saja ditangkap di M Town Residence Gading Serpong oleh tim Resmob Polda Metro," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Selama Ini Ngumpet di Serpong, Si Kembar Rihana-Rihani: Saya Ketawa Aja, Siapa yang Bilang di Bali
Saat diinterogasi penyidik, Rihana-Rihani mengaku bahwa mereka tak bersembunyi di Bali, tidak seperti yang ramai diberitakan sebelumnya.
Dalam potongan video Polda Metro Jaya yang diterima Kompas.com, Rihani yang menggunakan kemeja putih bermotif garis mengatakan, dirinya hanya tertawa saat membaca berita bahwa ia dan saudara kembarnya ada di Bali.
"Saya ketawa saja, siapa yang bilang saya di Bali," ungkap Rihani saat diinterogasi polisi.
Berkait dengan apartemen yang ditinggalinya, Rihani mengaku bahwa ia menyewanya melalui aplikasi penyewaan kamar Air BnB.
Apartemen itu terlihat memiliki satu kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Fasilitas dalam unit apartemen tersebut cukup lengkap, ada televisi, kulkas, dan berbagai alat elektronik lainnya.
Dalam pelariannya, Rihana-Rihani mengaku hidup seperti biasa untuk memenuhi kebutuhannya.
"Kalau makan turun ke bawah?" tanya penyidik saat menginterogasi.
"Saya kalau makan beli ke bawah ke supermarket," ucap Rihani santai.
Baca juga: Tahu Diburu Polisi, Si Kembar Rihana-Rihani Terus Sembunyi dengan Berpindah-pindah Apartemen
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto mengatakan, Rihana dan Rihani sudah tahu bahwa mereka sedang diburu polisi.
Karena itu, keduanya terus bersembunyi dengan cara berpindah-pindah apartemen.
"Mereka sudah mengetahui bahwa sedang dilakukan pencarian oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkap Imam saat ditemui wartawan, Selasa.
"Mereka ini sering berpindah-pindah dari apartemen satu ke apartemen lainnya," tambah dia.