Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Dipaksa Pinjamkan Uang, PPSU Kelapa Gading Barat Juga Dicaci Maki Atasan

Kompas.com - 06/07/2023, 13:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Kelapa Gading Barat Maulana (53) mengungkapkan alasannya membongkar perilaku atasannya.

Untuk diketahui, ia mengeluhkan perilaku atasannya yang meminjam uang kepada sejumlah petugas PPSU Kelapa Gading Barat, menggunakan data pribadi petugas PPSU untuk pinjol, dan diduga memaksa petugas PPSU meminjam uang di sebuah koperasi.

Pada Senin (3/7/2023), Maulana dihubungi atasannya itu. Dia diminta mencari dana untuk membayar tagihan yang tersisa tiga bulan dari pinjaman sebelumnya.

Baca juga: Anggota PPSU Kelapa Gading Barat Blak-Blakan Dimintai Atasan Rp 1 Juta

Selain itu, dalam perbincangan via telepon tersebut, Maulana juga menerima sumpah serapah.

"Tadinya saya enggak mau (ungkap). Tapi setelah dia mengucapkan kata-kata binatang, 'Kok begini orang? Sudah ditolong, saya bantu, kenapa omongannya seperti ini ke saya?'," kata Maulana saat ditemui di pinggir Danau Cincin, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/7/2023).

Setelah perbincangan selesai, Maulana memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia menceritakan perilaku atasannya kepada sang istri.

"(Istri bilang) 'Berarti ayah bohongi saya dong? Katanya uang hasil kerja', 'Habis, gimana? Pimpinan yang mau, saya harus berbuat apa?'," kata Maulana.

"Saya berpikir begini, kalau saya enggak kasih pinjam, saya akan dilingkari," imbuh dia.

Baca juga: Dipaksa Atasan Ngutang ke Pinjol dan Koperasi, Data Pribadi PPSU Kelapa Gading Barat Jadi Jaminan

Akhirnya saat itu Maulana memilih meliburkan diri. Dia merasa lelah dan sakit hati dengan caci maki tersebut.

"Makanya, begitu saya enggak masuk, enggak balik lagi ke Kelurahan, kelabakan dia. Takut saya lapor ke mana-mana. 'Lu jemput ke rumah, entar dia lapor ke mana-mana lagi', gitu," kata Maulana.

"Dia kejar saya terus, suruh saya, 'Masuk, masuk'. Saya bilang, 'Ngapain saya masuk kalau cuma dicaci maki doang?'," lanjut dia.

Baca juga: Cerita PPSU di Kelapa Gading Barat, Dipaksa Pinjamkan Uang ke Atasan dan Ngutang ke Pinjol

Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Wakil Camat Kelapa Gading Rahmat Syahputra. Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui permasalahan ini.

"Saya belum dapat info," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, kemudian memutus sambungan telepon, Rabu (5/7/2023).

Kompas.com juga sudah mencoba menghubungi Kepala Seksi yang disebut oleh Maulana. Namun, hingga berita ini diturunkan, ia belum memberikan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com