Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kondisi Terkini D, Pengacara: Amarahnya Baru Muncul

Kompas.com - 06/07/2023, 14:56 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum anak D (17), Mellisa Anggraini, membagikan kabar terkini terkait kondisi kliennya, korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20).

Menurut Mellisa, D saat ini masih menjalani fisioterapi, walau sudah mampu berjalan selama 20 menit.

Namun, berkait tenaga yang D miliki untuk berjalan, Mellisa menyebut kliennya masih belum stabil. Bahkan, lanjut dia, D berkali-kali tertidur saat sesi terapi yang lebih intensif.

Baca juga: Terungkap Kondisi D Usai Dianiaya Mario Dandy, Tidak Sadarkan Diri dan Sakit Berat

"Dalam fisioterapi memang endurance berjalannya sudah lebih lama, sudah 20-an menit. Tetapi secara power-nya belum stabil," kata Mellisa kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023).

Mellisa juga membagikan foto-foto kliennya saat melakukan fisioterapi yang dikirimkan oleh ayah D, Jonathan Latumahina.

Selain itu, Mellisa juga mengungkapkan bahwa saat ini emosi D yang berkait penganiayaan, baru muncul setelah hampir lima bulan berlalu atau sejak menjalani rangkaian pengobatan.

Baca juga: Dokter Temukan Infeksi dalam Darah D Setelah Dianiaya Mario Dandy

"Emosinya terkait penganiayaan, terkait ingatan yang lalu itu baru balik. Jadi kalau kemarin itu ingatan yang baru diingatkan orangtua atau pecahan-pecahan ingatan, jadi sekarang pecahan emosinya.

Jadi setelah hampir lima bulan ini, baru emosinya keluar, amarahnya, kesalnya, sakit hatinya dia dianiya itu baru muncul," terang Mellisa.

Untuk itu, D akan dijadwalkan kembali ke psikolog untuk mengawal proses penyembuhan psikologisnya.

"Minggu depan kembali ke psikolog untuk mengawal proses psikologis D ini karena lumayan cukup menggangu dia enggak bisa tidur, dia marah seperti itu," tutur Mellisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com