Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Bakal Data Warganya yang Obesitas Agar Dapat Penanganan Dini

Kompas.com - 07/07/2023, 19:06 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang bakal mendata warganya yang mengalami obesitas atau kelebihan berat tubuh.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyusul adanya dua kasus obesitas yang berada di wilayah administrasinya.

Kasus pertama adalah M Fajri, pria berbobot 300 kg, yang telah meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kemudian, Cipto Raharjo (45) pria obesitas berbobot sekitar 200 kg, yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD Kota Tangerang.

Baca juga: Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg, Meninggal Dunia di RSCM

Berkaca dari kasus obesitas tersebut, Arief mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan secara door to door untuk mencari warganya yang mengalami obesitas.

"Tentunya kami akan sosialiasasi lebih masif (sambil) melakukan pendataan door to door, masuk ke kampung-kampung, kata Arief dikutip, Jumat (7/7/2023).

Dalam pendataan itu, Arief mengatakan, pihaknya juga bakal menyosialisasikan tentang gerakan hidup sehat.

"Nanti temen-temen dinkes melalui puskesmas, dan kader-kader posyandu bisa lebih menyosialisasikan gerakan hidup sehat," ucap dia.

Baca juga: Dirawat di RSUD Tangerang, Pria Obesitas Berbobot 200 Kg Keluhkan Sesak Napas dan Nyeri Kaki

Semua itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dini agar kasus obesitas dapat ditangani, dengan harapan tidak berujung pada kematian.

"Mudah-mudahan bisa diantisipasi lebih dini, karena bagaimana pun juga kayak (kasus Fajri) kemarin warga karang tengah, akhirnya meninggal dunia," ucap Arief.

"Makanya dengan kejadian obesitas yang ada satu ini, mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Masyarakat akan kami dorong untuk lebih melaksanakan hidup sehat," tambah dia, menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Megapolitan
Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com