Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-PKB DPRD Depok: Sampai Jabatan Ridwan Kamil Selesai Pun, TPPAS Lulut-Nambo Belum Bisa Digunakan

Kompas.com - 12/07/2023, 22:52 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Depok Babai Suhaimi menyoroti rencana pengiriman sepenuhnya sampah di Depok ke Tempat Pemrosesan dan Pembuangan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo di Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Babai, rencana yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil itu tergolong tak efektif.

Sebab, sampai masa jabatan Emil sebagai gubernur berakhir pun, pembangunan TPPAS Lulut-Nambo belum rampung.

"Di TPPAS Lulut-Nambo, sampai Pak RK (Emil) selesai jabatannya pun belum bisa dipergunakan," kata Babai melalui sambungan telepon, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Soal Polemik Sampah di Depok, Ridwan Kamil: Solusinya di TPPAS Lulut-Nambo

Ia menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tak bisa menggantungkan pekerjaan rumahnya kepada rencana Emil.

Pemkot Depok harus memiliki langkah tersendiri untuk mengatasi persoalan sampah di Depok.

"Pemkot Depok tidak bisa mengandalkan pihak lain, tidak boleh hanya mengandalkan satu pola penanganan sampah seperti yang terjadi saat ini di TPA Cipayung maupun nanti di TPPAS," kata Babai.

Ia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya membuat tempat pembuangan yang sekaligus mampu mengolah sampah alias TPST.

Dengan demikian, volume sampah di Depok dapat berkurang.

Baca juga: Dorong Pemkot Depok Bangun TPST untuk Atasi Masalah Sampah, F-PKB: Bisa Digunakan Puluhan Tahun

Diberitakan sebelumnya, solusi atas persoalan sampah di Depok adalah dengan mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo.

"(Persoalan sampah) Depok itu, solusinya di (TPPAS) Lulut-Nambo," ungkap Emil di kawasan Bojongsari, Kota Depok, Selasa (20/6/2023).

Politisi Golkar itu berujar, jajarannya akan membahas lebih lanjut soal pengiriman sampah di Kota Depok ke TPPAS Lulut-Nambo.

Menurut Emil, seluruh sampah yang berada di Kota Depok bakal dikirimkan ke TPPAS Luhut-Nambo.

"(Ini) akan dibicarakan lebih mendalam sebagai temporary solusi. Nanti, ujungnya, (sampah di) Depok full 100 persen ke (TPPAS) Lulut-Nambo untuk dijadikan proyek ramah lingkungan," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com