Menurut Babai, rencana yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil itu tergolong tak efektif.
Sebab, sampai masa jabatan Emil sebagai gubernur berakhir pun, pembangunan TPPAS Lulut-Nambo belum rampung.
"Di TPPAS Lulut-Nambo, sampai Pak RK (Emil) selesai jabatannya pun belum bisa dipergunakan," kata Babai melalui sambungan telepon, Rabu (12/7/2023).
Ia menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tak bisa menggantungkan pekerjaan rumahnya kepada rencana Emil.
Pemkot Depok harus memiliki langkah tersendiri untuk mengatasi persoalan sampah di Depok.
"Pemkot Depok tidak bisa mengandalkan pihak lain, tidak boleh hanya mengandalkan satu pola penanganan sampah seperti yang terjadi saat ini di TPA Cipayung maupun nanti di TPPAS," kata Babai.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya membuat tempat pembuangan yang sekaligus mampu mengolah sampah alias TPST.
Dengan demikian, volume sampah di Depok dapat berkurang.
Diberitakan sebelumnya, solusi atas persoalan sampah di Depok adalah dengan mengirimkan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo.
"(Persoalan sampah) Depok itu, solusinya di (TPPAS) Lulut-Nambo," ungkap Emil di kawasan Bojongsari, Kota Depok, Selasa (20/6/2023).
Politisi Golkar itu berujar, jajarannya akan membahas lebih lanjut soal pengiriman sampah di Kota Depok ke TPPAS Lulut-Nambo.
Menurut Emil, seluruh sampah yang berada di Kota Depok bakal dikirimkan ke TPPAS Luhut-Nambo.
"(Ini) akan dibicarakan lebih mendalam sebagai temporary solusi. Nanti, ujungnya, (sampah di) Depok full 100 persen ke (TPPAS) Lulut-Nambo untuk dijadikan proyek ramah lingkungan," kata Emil.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/22523441/f-pkb-dprd-depok-sampai-jabatan-ridwan-kamil-selesai-pun-tppas-lulut