Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kecurangan Diduga Warnai PPDB di Bogor dan Bekasi…

Kompas.com - 13/07/2023, 22:08 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023 sudah mulai keluar di berbagai daerah.

Sayangnya, proses ini diduga diwarnai kecurangan sehingga anak yang semestinya bisa masuk ke sekolah tertentu tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

Dugaan kecurangan PPDB di Bekasi

Budi Ariyanto (45) menduga ada kecurangan dalam proses PPDB di Bekasi sehingga membuat anaknya gagal masuk ke SMA Negeri 2 Kota Bekasi yang berjarak tidak jauh dari rumahnya.

Kecurigaan itu muncul karena ada beberapa teman anaknya yang tinggal lebih jauh dari SMA Negeri 2 Kota Bekasi justru bisa masuk ke sekolah tersebut.

Baca juga: Anaknya Tak Lolos PPDB Zonasi, Warga Bekasi: Sedih, yang Rumahnya Lebih Jauh Malah Diterima

“(Rumah teman anaknya) ada di belakang rumah saya, 100 meter di belakang rumah saya 60 meter di belakang rumah saya, bahkan ada yang lebih jauh lagi, anak-anak itu nanti jika bersekolah, lewat depan rumah saya, kenapa anak saya ditolak," kata Budi saat ditemui di rumahnya, Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (13/7/2023).

Saat Budi melakukan verifikasi ke sekolah, ternyata jarak rumahnya yang terdata tidak sesuai dengan jarak sebenarnya.

Budi menduga ada manipulasi data sehingga anaknya tidak diterima melalui jalur zonasi.

“Saya menyatakan proses penerimaan PPDB ini memang buruk,” imbuhnya.

Baca juga: PPDB Rentan Manipulasi Data, Perlukah Sistem Zonasi Dihapus?

Dugaan kecurangan di Bogor

Sementara itu, sejumlah masyarakat melaporkan adanya indikasi kecurangan dalam PPDB jalur zonasi di Kota Bogor ke polisi.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, saat ini polisi sedang mengumpulkan keterangan dari para pelapor.

"Sudah ada laporan. Kami arahkan reserse untuk menyelidiki. Yang jelas, kalau ada unsur pidana, kami dalami," kata Bismo saat ditemui di Mapolresta Bogor Kota, Rabu (12/7/2023).

Unsur pidana yang dimaksud seperti adanya dugaan suap, pemalsuan dokumen, hingga praktek percaloan.

“Kalau ada unsur pidana, tentunya kami ‘gas’,” tegas Bismo.

(Penulis : Joy Andre, Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah/ Editor : Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com