JAKARTA, KOMPAS.com - Proses evakuasi pengangkatan kerangka kapal layar motor (KLM) Sagam Berkah di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara terus diupayakan meski mengalami sejumlah kendala.
KLM Sagam Berkah mengalami kebakaran dan tenggelam di Dermaga Pelra Sunda Kelapa, Jakarta Utara pada Mei 2023 lalu.
Namun hingga saat ini, bangkai kapal masih belum dapat diangkat dari perairan sehingga menghambat aktivitas pelayaran dan bongkar muat barang.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sunda Kelapa, Aries Wibowo menjelaskan, kapal seberat 245 GT tersebut terbakar di dermaga pada 3 Mei 2023.
"Kegiatan muatannya adalah mengangkut semen dengan sebagai PT. Bahari Bintang Prima sebagai pemilik," jelas Aries dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Senin (17/7/2023).
Namun, hingga kini kerangka kapal usai kebakaran masih terendam. Sedangkan sebagian badan kapal menghalangi alur keluar masuk kolam terminal Pelra sejak tanggal 4 Mei 2023.
Aries mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengangkat kerangka kapal. Termasuk pemompaan manual oleh DPC Pelra dan pemilik kapal.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil lantaran terjadi kebocoran.
Akibatnya, kegiatan KLM lain di Pelra ikut terganggu karena tidak dapat melewati jalur yang terhalang kerangka KLM Sagam Berkah.
Sebagai alternatif, kegiatan KLM dialihkan ke dermaga Pelnas.
Kemudian, pada 17 dan 23 Mei 2023, dilaksanakan rapat koordinasi antara KSOP, pemilik kapal, DPC Pelra, dan Pelindo karena masih ada muatan semen di dalam kapal yang sulit dievakuasi.
"Diputuskan bahwa pemilik kapal akan melakukan pembongkaran semen secara bertahap sambil terus melakukan pemompaan air dan penarikan menggunakan tugboat, meski pun upaya ini belum berhasil," tutur Aries.
Pihak KSOP kembali melakukan rapat evaluasi dan koordinasi dengan pemilik kapal pada bulan Juni.
Pemilik akan dibantu oleh DPC Pelra, tetapi penanggung jawab sepenuhnya adalah pemilik KLM Sagam Berkah.
"Selain itu, pemilik kapal juga diinstruksikan untuk menggunakan perusahaan salvage yang berkompeten," ujar dia.