Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahu-membahu Membersihkan Waduk Pluit yang Dipenuhi Eceng Gondok...

Kompas.com - 20/07/2023, 05:59 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Pluit, Jakarta Utara, disorot Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah karena dipenuhi tanaman air eceng gondok.

Padahal, Waduk Pluit merupakan instalasi perairan yang sangat strategis, terutama dalam pengendalian banjir Jakarta mengingat lokasinya berbatasan langsung dengan laut.

Memiliki luas 80 hektare, Waduk Pluit memiliki peran sangat vital bagi warga Jakarta karena berfungsi mencegah banjir dengan menampung air, utamanya saat musim hujan.

Kondisi terkini Waduk Pluit

Kompas.com melihat langsung kondisi terkini Waduk Pluit, warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada Rabu (19/7/2023) siang.

Berdasarkan pantauan di Waduk Pluit, air keruh berwarna hitam terlihat secara kasatmata.

Baca juga: Potret Waduk Pluit Warisan Jokowi yang Kini Hampir Dipenuhi Eceng Gondok

Sementara itu, eceng gondok tumbuh subur di pinggiran Waduk Pluit.

Saking banyaknya, eceng gondok sampai mengapung ke tengah-tengah Waduk Pluit dan terkadang terbawa arus air.

Tanaman yang dianggap gulma karena dapat merusak lingkungan perairan tersebut memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 0,4 meter sampai 0,8 meter.

Dibersihkan petugas

Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melangsungkan kerja bakti untuk menangani tanam air eceng gondok yang hampir memenuhi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melangsungkan kerja bakti untuk menangani tanam air eceng gondok yang hampir memenuhi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Di sisi lain Waduk Pluit, tepatnya dekat Taman Waduk Pluit, ratusan personel Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bahu-membahu membersihkan waduk dari eceng gondok.

Pengawas UPS Badan Air Kecamatan Penjaringan Rabiulla mengungkapkan, kerja bakti sudah berlangsung sejak Senin (17/7/2023) dan ditargetkan rampung paling lambat satu pekan.

“Kerja bakti kami mulai dari tiga hari ini, kami upayakan supaya cepat tuntas, maka kerja bakti ini sampai malam hari,” ungkap Rabiulla saat ditemui Kompas.com, Rabu.

Baca juga: UPS Badan Air Penjaringan Kerja Bakti Bersihkan Eceng Gondok dari Waduk Pluit

Total ada 250 personel UPS Badan Air diterjunkan untuk menanggulangi eceng gondok ini agar tuntas dalam waktu cepat.

Jumlah personel itu meningkat dari hari sebelumnya, karena memerlukan tenaga ekstra untuk mengangkut eceng gondok.

“Hari ini kami personel ada 250 orang, untuk hari ini. Kemarin ada 150. Kami lihat perkembangannya kan, yang dari bagian dangkal ke sana kan banyak (eceng gondok), maka kami tambahkan 100 orang lagi,” tutur Rabiulla.

Selain personel UPS Badan Air Kecamatan Penjaringan, beberapa alat berat juga diterjunkan untuk memudahkan pembersihan.

Baca juga: Eceng Gondok Hampir Penuhi Waduk Pluit, UPS Badan Air Bersihkan Setiap Hari

Sudah bersihkan setiap hari

Rabiulla membantah tudingan yang menyebut pihaknya hanya berdiam diri melihat Waduk Pluit hampir dipenuhi eceng gondok.

Dia memastikan bahwa UPS Badan Air Kecamatan Penjaringan sudah setiap hari membersihkan tanaman gulma tersebut.

“Tetap, setiap hari kami tangani. Cuma kan memengaruhi dangkal tadi. Setiap hari ditangani, iya,” kata Rabiulla.

“Kalau ibaratnya, kayak gini, sekarang ini enggak seberapa dibandingkan dulu, yang dulu mah penuh. Biasanya sisi timur kondusif, barat kondusif, yang ada cuma hanya di selatan,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com