Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Bantah Ada Negosiasi Pungutan Pajak Jamaah Haji Asal Makassar yang Bawa Emas 1 Kg

Kompas.com - 20/07/2023, 20:17 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta membantah adanya negosiasi terkait pungutan pajak barang mewah (BM) milik Mira Hayati, jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagai informasi, Mira Hayati membeli emas 1 kilogram (kg) di Arab Saudi. Dia kemudian dikenai pajak oleh Bea Cukai ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 13 Juli 2023.

"Narasi terjadi nego atau tawar-menawar dengan petugas Bea dan Cukai adalah tidak benar," kata Kepala Bidang Kepatuhan Internal dan Layanan Informasi pada KPU Bea Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, Niko Budi Dharma dalam keterangan resminya, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Video Viral Jemaah Haji Makassar Beli Emas 1 Kg di Tanah Suci, Mengaku untuk Oleh-oleh

Niko menjelaskan, emas yang dibawa Mira dari Arab Saudi itu dikategorikan sebagai barang pribadi penumpang (personal use).

Hal itu sebagaimana hasil pengecekan petugas Bea Cukai berdasarkan manajemen risiko, yang telah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017 tentang ketentuan ekspor dan impor barang yang dibawa oleh penumpang dan awak sarana pengangkut.

"Atas pembawaan emas oleh Mira Hayati tersebut. Berdasarkan manajemen risiko, petugas Bea dan Cukai menetapkan barang sebagai personal use," ucap Niko.

Baca juga: Beli Emas 1 Kg di Arab Saudi, Jemaah Haji Makassar Bayar Pajak Rp 278 Juta

Kemudian, Niko mengatakan, pihaknya berinisiatif menimbang emas tersebut secara manual.

Alhasil, emas itu didapatkan seberat 1.095 gram dengan nilai pabean barang sebesar Rp 917.006.259.

Jumlah tersebut kemudian dihitung dengan dasar perhitungan pungutan BM 10 persen, PPN 11 persen serta PPH 7,5 persen.

"Maka didapat lah jumlah pungutan negara yang harus dibayar (Mira) sebesar Rp 278.313.000,00. Pungutan negara ini seluruhnya disetor ke kas negara," sambung Niko.

Diberitakan sebelumnya, jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Mira Hayati mengaku mengurungkan niatnya menjual kembali emas 1 kg yang ia dibeli di Tanah Suci.

Padahal awalnya, ia sempat berpikir emas 1 kg yang dibeli di Arab Saudi akan dijual kembali.

"Banyak simpang siur berita seperti itu, awalnya saya mau seperti itu (jual kembali) tapi saya bilang tidak usah," kata Mira Hayati kepada media saat ditemui di kediamannya di Komplek Ruko Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Cerita Mira Hayati Beli Emas 1 Kg di Arab Saudi karena Hobi hingga Harus Bayar Pajak Rp 278 Juta

Dia menjelaskan, niatnya menjual kembali emasnya ia urungkan sebab dirinya tak ingin dianggap takut berurusan dengan pihak Bea Cukai atau dianggap takut untuk membayar pajak.

"Karena orang pikir kita mau menghindari Bea Cukai jadi sebagai warga negara indonesia yang baik harus gentleman dan berani. Jadi saya alhamdulillah tidak jadi jual (1 kg emas) dan bawa pulang ke Indonesia," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com