Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depo MRT Fase 2 Belum Ditentukan, Heru Budi: Biar Dipikirkan Gubernur 2024

Kompas.com - 24/07/2023, 21:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, sampai saat ini, penempatan lahan depo mass rapid transit (MRT) fase 2 sebagai lokasi stasiun terakhir di sisi utara belum ditentukan.

Menurut Heru, penentuan depo MRT fase 2 itu diserahkan kepada Gubenur terpilih pada Pilkada 2024.

"(Lokasi depo MRT Fase 2) biar Gubernur (DKI) 2024 aja yang mikirin," kata Heru saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Halte Transjakarta Bundaran HI Kini Terintegrasi dengan Stasiun MRT

Heru mengatakan, Pemprov DKI Jakarta hanya akan menetapkan lokasi yang berstatus sementara hingga nantinya mendapatkan lahan untuk membangun depo MRT fase 2.

"Depo kita manfaatkan lebih efisien. Jadi, sementara waktu deponya itu minimalis, lah. Kan, masih di bawah tanah," ucap Heru.

"Jadi, kita hitung dari sisi pembiayaan, depo itu masih sementara waktu. Tidak seperti depo yang lain," sambung dia.

Untuk diketahui, saat ini, progres proyek MRT Jakarta Kota-Ancol Barat masih dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan.

Sementara saat ini MRT Jakarta tengah merampungkan proyek Fase 2A yang akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Baca juga: PT MRT Jakarta Serahkan Rekaman CCTV soal Pencurian Sepeda di Stasiun Haji Nawi ke Polisi

Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.

Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp 25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit.

Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta, tetapi juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik.

Tujuannya untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

Baca juga: MRT Tak Bisa Pakai OVO hingga Gopay, Pengguna: Enggak Praktis, Perlu Evaluasi

Secara rinci, pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A CP 201 Stasiun Thamrin-Stasiun Monas mencapai 49,4 persen per 25 Desember 2022.

Sedangkan untuk CP 202 Stasiun Harmoni-Mangga Besar-Sawah Besar setelah resmi dimulai pada 18 Juli lalu, telah mencapai 8,437 persen per 25 Desember 2022.

Setelah penandatanganan paket kontrak CP 203 Stasiun Glodok dan Kota pada 20 April 2021, pekerjaannya sudah mencapai 23,4 persen.

Sedangkan pengadaan CP 205 sistem perkeretaapian dan rel, 206 ratangga, dan CP 207 sistem pembayaran masih berjalan sesuai jadwal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com