JAKARTA, KOMPAS.com - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, sudah ada dua kasus pencabutan bantuan sosial Kartu Jakarta Pintar (KJP) terhadap pelajar.
Pencabutan dilakukan karena pelajar yang berstatus bantuan sosial itu kedapatan terlibat aksi tawuran.
"Kemarin yang tawuran ada 2. (Pokoknya) Sudah, KJP-nya dicabut," ujar Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Kendati demikian, Heru enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai siapa sosok pelajar itu dan asal sekolahnya.
Baca juga: Dana KJP Rp 197,55 Miliar 2022 Tak Tersalurkan, Heru Budi: Ada Penerima yang Tidak Layak
Dia hanya memberikan imbauan kepada seluruh siswa di DKI Jakarta untuk tidak melakukan aksi tawuran.
Bersamaan dengan itu, Heru juga meminta kepala sekolah dan guru untuk mengawasi para peserta didiknya, sekaligus mengarahkan mereka agar belajar dengan tekun.
"Ya jangan tawuran belajar dengan benar, kami imbau. Saya minta juga kepala sekolah, guru untuk mengimbau anak-anaknya belajar dengan benar," kata Heru.
Diberitakan sebelumnya, Heru menegaskan, bakal mencabut bantuan sosial KJP terhadap siswa yang terlibat tawuran.
Hal itu sudah menjadi kesepakatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta demi menjaga para siswa agar fokus belajar, dan tidak melakukan pelanggaran hukum.
Baca juga: Heru Budi Tegaskan Bakal Cabut KJP Siswa yang Terlibat Tawuran
"Ya kan kita sudah komitmen. Namanya anak mendapatkan KJP, harus sekolah dengan benar. Kalau kedapatan tawuran saya pasti akan cabut. Pasti, saya tekankan," ujar Heru Budi, Sabtu (22/7/2023).
Heru Budi mengingat kepada para siswa agar fokus belajar dan meraih prestasi selama bersekolah, seiring dengan dimulainya tahun ajaran 2023/2024.
Dia juga meminta pihak sekolah untuk selalu mengawasi para siswa. Dengan begitu, diharapkan tidak ada siswa yang melakukan aksi tawuran, apalagi mengonsumsi narkoba.
"Semangat belajar dan tidak boleh tawuran, tidak boleh merokok, dan tidak boleh narkoba. Saya minta kepala sekolah yang bersangkutan untuk memonitor ini," kata Heru.
"Supaya anak-anak kita, khususnya di Jakarta bisa berprestasi semuanya. Bisa meraih peluang-peluang yang ada di kemudian hari. Jadi saya concern untuk pendidikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.