JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) mencecar saksi yang dihadirkan penasihat hukum Shane Lukas (19), Elcio Aristo Farel Yesayas.
Hal itu terjadi dalam sidang kasus penganiayaan D (17) yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi meringankan.
Mulanya jaksa menanyakan kebenaran keterangan Elcio yang menyatakan Shane tidak pernah tawuran.
Elcio merupakan teman masa kecil Shane.
Kemudian, Elcio menegaskan Shane adalah orang baik dan tidak pernah terlibat pertengkaran apa pun.
"Kalau memang Anda intensitasnya jarang-jarang (bertemu terdakwa), bagaimana Anda bisa yakin Shane tidak pernah berkelahi, tidak pernah tawuran? Darimana Anda bisa yakin?" tanya jaksa.
"Karena dulu saya tinggal di rumah Shane selama 3 bulan," jawab Elcio.
"Apakah sebelum itu dan setelah itu saudara tahu kehidupan Shane sehari-hari?" tanya jaksa lagi.
Baca juga: Ungkap Keseharian Shane Lukas, Teman Dekat: Rajin Ibadah, Hobi Game, dan Bongkar Motor
"Tahu, Pak," tegas Elcio.
"Tahu dari mana?" cecar jaksa.
"Saya kalau pulang sekolah selalu main ke rumah dia," ungkap Elcio.
"Maksudnya setelah 3 bulan Anda menginap di situ, sebelum 3 bulan dan setelah 3 bulan itu komunikasi saudara jarang-jarang?" tanya jaksa tegas.
"Ini untuk belakangan ini saja Pak komunikasi jarang-jarang. Kalau dari dulu saya masih suka WhatsApp," jawab Elcio.
Merasa tak puas dengan jawaban saksi, jaksa kembali mencecar Elcio dengan berbagai pertanyaan.
Baca juga: Teman Masa Kecil Jadi Saksi Meringankan, Cerita Kesederhanaan Keluarga Shane Lukas
Pertanyaan demi pertanyaan membuat penasihat hukum Shane, Happy SP Sihombing geram.