Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Beban Biaya Sekolah Swasta buat Ayah Empat Anak di Jakut Coba Bunuh Diri...

Kompas.com - 27/07/2023, 23:41 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kepala rumah tangga di Kampung Muara Bahari berinisial AH (54) ditemukan tergeletak di kamar rumahnya dalam kondisi dua pisau dapur tertancap di perut.

Ia melakukan percobaan bunuh diri di kediamannya di RT 006/RW 015, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (24/7/2023).

Hingga Kamis (27/7/2023), AH masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Adik ipar AH, Yati (60), menduga alasan utama yang melatarbelakangi kakak iparnya memilih mengakhiri hidupnya karena ketidaksanggupan menanggung beban biaya sekolah anak-anaknya.

Baca juga: Tak Ada Masalah Utang maupun Masalah Keluarga, Motif Bunuh Diri IRT di Tomang Masih Misteri

KJP tidak cukup

Untuk diketahui, tiga dari empat anak AH masih mengenyam pendidikan di sekolah swasta.

LH anak kedua AH pada tahun ajaran yang lalu baru saja lulus hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA.

"Dia pengin anak nomor dua melanjutkan sekolahnya. Saya bilang, 'ya sudah enggak apa-apa sampai lulus SMP'. Nah, dia penginnya diteruskan ke SMA," ungkap Yati, Selasa (25/7/2023).

“Setiap bulannya, Kartu Jakarta Pintar (KJP) kan diambil sama gurunya untuk bayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Nah, dapatnya cuma uang jajan doang," imbuh dia.

Baca juga: Disdik DKI Sebut Baru 2 Siswa yang KJP-nya Dicabut karena Terlibat Tawuran Tahun Ini

Yati mengatakan, setiap bulannya, uang yang diterima dari KJP senilai Rp 250.000. Jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pendidikan ketiga anak AH.

Selain masalah ekonomi, kata Yati, AH sebelumnya mengeluhkan sakit pada lambungnya.

"Tadinya sakit lambung, dia mengeluh. Mungkin kesal ya, kesal sama penyakit, belum lagi biaya sekolah anak yang semuanya swasta," tutur Yati.

Percobaan bunuh diri

Di hari percobaan bunuh diri, Yati mendapati AH yang sehari-harinya mengumpulkan botol dan gelas plastik untuk dijual, tengah melamun di ruang tengah rumah.

Tak lama setelah itu, AH mengeluhkan lambungnya yang sakit. Namun bukannya beristirahat, AH malah mengasah tiga pisau dapur.

Baca juga: Bukan Sekali Ini Saja AH Coba Bunuh Diri, Sebelumnya Pernah Tepergok

LH mengira bahwa pisau dapur tersebut akan digunakan untuk membersihkan gelas atau botol plastik yang sudah dikumpulkan untuk hendak dijual.

Setelah mengasah pisau, AH masuk ke kamar. Sementara, LH berpamitan kepada Yati untuk membeli makanan di luar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com