JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi merenovasi rumah salah satu rumah warga tak layak huni di kawasan Pengadegan Timur, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
Bedah rumah dilakukan dalam rangka Bulan Bakti Polri Presisi Hari Bhayangkara ke-77 Tahun 2023.
"Hari ini kami bersama-sama secara simbolis melakukan bedah rumah berdasarkan asesmen yang dilakukan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Selatan atas inisiasi Bapak Kapolda Metro Jaya dan Bapak Jusuf Hamka dari swasta," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi.
Baca juga: Lewat Program Bedah Rumah, Pemkot Tangerang Perbaiki 7.481 Rumah Tidak Layak Huni
Rumah yang dibedah adalah milik seorang janda bernama Maysun (55). Rumah Maysun dipilih karena kondisinya sudah memprihatinkan.
Pantauan Kompas.com, sebagian atap rumah Maysun bolong, sehingga air bisa masuk begitu saja ketika hujan melanda.
Selain itu, untuk menuju rumah Maysun, kami harus melewati gang yang sangat sempit. Ukurannya hanya sekitar satu meter dan hanya muat untuk satu orang.
"Air itu langsung masuk kalau hujan. Makanya saya harus sedia beberapa ember untuk menampung air supaya enggak kemana-mana," ujar dia kepada wartawan.
Baca juga: Polisi Minta Pencari Kerja yang Tertipu Loker Palsu di Ruko Bekasi Segera Lapor
Masyun mengaku rumahnya sudah tak layak huni sudah lebih dari satu dekade. Ia mengaku tak punya cukup biaya untuk memperbaiki rumahnya selama ini.
"Sudah dari 2007 mulai bolong. Saya cuma buruh cuci, enggak ada uang buat renovasi," beber dia.
Sebagai informasi, bedah rumah rencananya bakal berlangsung selama 14 hari ke depan.
Selain berkat kerjasama Forkopimko Jakarta Selatan, pengusaha Jusuf Hamka juga memiliki banyak peran dalam pelaksanaan bedah rumah.
Baca juga: Kisah Dramatis Pengemudi Ojol yang Bantu Penumpangnya Kabur dari Penipuan Loker Bodong di Bekasi
Jusuf mengatakan, mulanya ia hanya ingin membantu anak-anak yatim atau para lansia.
Namun, setelah berdiskusi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto, niatnya berubah untuk langsung melakukan program bedah rumah.
"Jadi hari itu saya mengusulkan kepada Pak Karyoto, 'Pak kita akan mulai kegiatan dari yayasan yang baru saya bentuk, tapi belum saya resmikan, yaitu Yayasan Kere Relasi Nusantara atau disingkat Yayasan Keren, maka khusus untuk kaum kere. Nah kita mau bantu untuk anak yatim dan kaum jompo'," cerita Jusuf Hamka.
"Beliau (Karyoto) lalu bilang, 'Bagus, tapi lebih bagus lagi dan lebih lengkap kalau bedah rumah'. Saya langsung setuju dan menerima saran beliau," sambung dia.
Baca juga: Jalan-jalan ke Taman Tabebuya di Jaksel, Cocok buat Healing
Namun, karena ada 13 Polres yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya, Jusuf meminta satu persyaratan kepada Karyoto.
Ia meminta supaya program ini dipegang oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan.
"Saya bilang ke Pak Karyoto, 'PIC-nya saya cuma mau dengan Kapolres Jakarta Selatan, karena selama ini sudah nyambung sama beliau. Lalu Pak Karyoto setuju dan jadilah seperti ini," beber dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.