Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi: Siapa yang Mengubah Nama JakLingko? Enggak Ada...

Kompas.com - 28/07/2023, 12:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan soal nama JakLingko yang dianggap diubah olehnya menjadi Mikrotrans.

Menurut Heru Budi, JakLingko dan Mikrotrans adalah dua hal berbeda dalam transportasi publik.

"Jaklingko itu sistem pembayaran. Mikrotrans itu transportasinya atau mobilnya, mikroletnya. Misal, kalau gedung itu Balai Kota, terus ada Blok G. Pak Heru mau ubah Blok G jadi Balai Kota?" ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Heru pun mempertanyakan aksi protes yang menyebut dia telah mengganti nama JakLingko menjadi Mikrotrans hingga ramai menjadi perbincangkan.

Baca juga: Kadishub DKI Luruskan Salah Kaprah Nama JakLingko Warisan Anies Diubah Jadi Mikrotrans

"Siapa yang mengubah nama Jaklingko? Enggak ada yang mengubah. Saya juga baca berita itu, saya sendiri bingung mau tanya sama siapa?" ucap Heru.

"Sekarang jawaban singkat, JakLingko sistem (pembayaran) sekarang berjalan lalu Mikrotrans kendaraannya," sambungnya.

Sebelumnya, warga bernama Hana Charistia asal Nusa Tenggara Timur (NTT) mengkritik Heru Budi melalui video yang diunggah pada TikTok pribadinya.

Ia mempertanyakan mengapa Heru mengubah nama Jaklingko menjadi mikrotrans.

"Hari ini ada yang baru di Jakarta. Sistem transportasi terintegrasi yang kita ketahui bernama JakLingko, hari ini diubah oleh PJ Gubernur menjadi Mikrotrans," kata Hana.

Baca juga: Kadishub Bantah Heru Budi Ubah Nama Jaklingko Jadi Mikrotrans

Dalam video itu, Hana mengatakan bahwa JakLingko itu merupakan nama yang diambil dari bahasa NTT tepat di kawasan Manggarai Tengah, Ruteng, Desa Cancar.

Nama JakLingko itu dipilih oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga menjadi istilah umum di Ibu Kota.

"Saya sebagai putri daerah yang tinggal di Ibu Kota merasa sangat kecewa atas apa yang dilakukan oleh Pj Gubernur mengganti nama JakLingko menjadi Mikrotrans," kata Hana.

"Seharusnya bapak yang menjadi Pj Gubernur melanjutkan program program yang sudah dibuat oleh pak Anies. Bukan mengubah seenaknya seperti ini," sambungnya.

Hana pun menyarankan agar para pejabat di DKI Jakarta dapat menggunakan bahasa daerah sebagai istilah umum yang dapat dipakai di Ibu Kota.

"Ini kritik kekecewaan saya kepada Pj Gubernur Heru Budi," kata Hana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com