TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengancam akan menutup lapak-lapak barang bekas yang kedapatan membakar sampah sembarangan di belakang Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel.
Ancaman ini disampaikan Dinas LH Tangsel, Wahyunoto Lukman, menyusul adanya keluhan warga yang anaknya menderita sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terpapar asap pembakaran sampah itu.
Menurut dia, pihaknya juga sudah sering mengingatkan warga di lapak tersebut untuk tak membakar sampah sembarang di sana.
"Oknum tersebut selalu kami ingatkan, selalu kami tegur dan diawasi lebih lanjut, bila perlu kami tutup lapak-lapak yang memang menjadi sumber pencemaran lingkungan," kata Wahyu saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Diduga Terpapar Asap Pembakaran Sampah, Bocah di Pamulang Kena ISPA hingga Dibawa ke RS
Di samping itu, Wahyu menyebutkan, pihaknya juga telah memberikan tindakan sanksi administrasi terhadap beberapa warga yang membakar sampah sembarangan.
Ia menegaskan, Dinas LH sudah menyosialisasikan mengenai penanganan sampah yang ramah lingkungan. Namun, oknum tersebut tetap saja membandel.
"Beberapa di antaranya juga sudah ada yang dilakukan tindakan penegakan hukum berupa sanksi administrasi," ujar Wahyu.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Raya (8) menderita penyakit ISPA.
Orangtua menduga kuat penyakit itu disebabkan terpapar asap pembakaran sampah yang sering sekali muncul di area permukimannya.
Pembakaran sampah sembarangan itu sendiri berada tepat di belakang RSU Tangsel. Lokasinya hanya berjarak 900 meter dari rumah Raya di Perumahan Permai 1, Pamulang, Tangsel.
Baca juga: Ulah Pengepul Barang Bekas di Tangsel Bakar Sampah Tiap Hari, Sebabkan Anak Derita ISPA
Ibunda Raya, Bunga, menceritakan, awalnya Raya batuk-batuk pada Jumat (28/7/2023).
Namun, kondisinya memburuk setelah Raya bangun tidur lantaran ia mengalami pilek dan kesulitan bernapas.
Kondisi kesehatan anaknya itu semakin menurun pada Sabtu (29/7/2023).
"Sabtu siang napasnya mulai makin sulit sampai pada jam 12 malam. Napasnya makin susah dan terengah-engah. Pas kami cek, ada cekukan di dada dan napas makin cepat," tutur Bunga.
Baca juga: Walkot Tangsel Klaim Sudah Hentikan Warga yang Bakar Sampah Sembarangan di Pamulang
Bunga bergegas membawa Raya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Eka Hospital.