JAKARTA, KOMPAS.com - Rocky Gerung menilai ada pihak yang ingin mengambil keuntungan, dari kasus dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo olehnya. Ia mengibaratkan ada pihak yang ingin bermain di air keruh.
"Artinya ada yang ingin bermain di air keruh. Tapi saya mengerti tahun politik pasti ada sifat semacam itu, mengambil keuntungan dari problem ini," ujar Rocky dalam konferensi pers, Jumat (4/8/2023).
"Karena kasus ini berbagai kepentingan mengincar untuk eksploitasi," ujar dia.
Baca juga: Kritik Jokowi dengan Kata-kata Kasar, Rocky Gerung: Biar Bisa Dimengerti
Namun, ia tetap akan mengikuti proses hukum atas laporan terhadapnya di Polda Metro Jaya.
"Sekarang kasus ini akan berlanjut menjadi kasus hukum, oke saya terima," terang dia.
"Saya anggap oke silakan saja lanjutkan kasus ini. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik," tambah Rocky.
Diketahui, Rocky Gerung berbicara ketika berorasi dalam acara persiapan aksi akbar buruh 10 Agustus 2023.
Terdapat potongan video yang merekam Rocky diduga menghina Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Bantah Hina Jokowi Pakai Kata Kasar, Rocky Gerung: Itu Kritik Tajam Saya
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak mikirin nasib kita," kata Rocky.
"Itu b*** yang t**. Kalau dia b*** pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b*** ** itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib b*** tapi pengecut," kata Rocky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.