Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Keluarga Sultan Rif'at Terhadap Pernyataan Sekda DKI...

Kompas.com - 06/08/2023, 06:41 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Sultan Rif'at Alfatih (20) mengaku kecewa dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dinilai lebih berpihak kepada perusahaan kabel optik dibanding korban. 

Kekecewaan itu bersumber dari pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono yang menuduh keluarga korban meminta uang kompensasi dengan nominal tinggi ke PT Bali Towerindo Sentra selaku pemilik kabel yang menjerat Sultan.

Kuasa hukum keluarga Sultan, Tegar Putuhena mengatakan, pernyataan Joko mengenai uang kompensasi merupakan pernyataan sepihak.

Sebab, Sekda tidak meminta keterangan keluarga korban terlebih dulu sebelum membuat pernyataan.

Baca juga: Keluarga Sultan: Pemprov DKI Lebih Sayang Bali Tower Ketimbang Korban Kecelakaan

Tegar bahkan menilai Pemprov DKI layaknya juru bicara PT Bali Towerindo Sentra.

"Sekda terlalu buru-buru menyampaikan tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke pihak korban. Dari sini kita bisa lihat keberpihakannya," ujar Tegar saat dihubungi, Sabtu (5/8/2023).

"(Keluarga) tidak pernah sama sekali (meminta uang kompensasi lebih). Itu Sekda kayaknya rangkap jabatan jadi jubirnya Bali Tower deh. Coba cek rekening dan LHKPN-nya," lanjut dia.

Tegar pun menyayangkan pernyataan Joko yang cenderung berat sebelah. Pernyataan itu membuat Pemprov DKI terlihat condong berpihak ke PT Bali Towerindo Sentra

Ia menilai, Pemprov DKI lebih sayang kepada perusahaan kabel fiber optik dibanding korban.

"Sekda dan mungkin Pemda, sepertinya lebih sayang dengan Bali Tower ketimbang sama Sultan yang celaka," ucap Tegar.

Baca juga: Lewat Ketikan di Ponsel, Sultan Sampaikan Harapannya Kembali Kuliah ke Mahfud

Sementara itu, ayah korban bernama Fatih mengungkapkan, dirinya siap membeberkan secara terperinci perihal permintaan uang kompensasi atas kecelakaan yang menimpa Sultan.

Ia tak ragu untuk menghadap Sekda andai ada pihak yang memfasilitasi pertemuan keduanya.

"Saya sangat kecewa. Mohon difasilitasi untuk bisa bertemu Pak Sekda," singkat Fatih.

 

Pernyataan Sekda DKI yang kontroversial

Sebelumnya, Joko Agus Setyono menjelaskan kronologi leher Sultan Rif'at Alfatih terjerat kabel melintang di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023.

Menurut Joko, peristiwa itu berawal saat kabel fiber optik milik PT Bali Tower Sentra jatuh tersenggol truk yang ketinggiannya berlebih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com