Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Perampok di Alfamart Pondok Ranggon Bawa Dua Senjata

Kompas.com - 07/08/2023, 20:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua laki-laki yang merampok Alfamart di Jalan Raya Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (5/8/2023), membawa dua jenis senjata.

Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Hotman Capandi mengatakan, salah satu senjata yang dibawa para pelaku diduga senjata api (senpi).

"Memang terlihat di CCTV menyerupai senpi, cuma kami belum bisa memastikan itu adalah senpi," kata dia di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Perampok Bersenjata Api Todong 2 Karyawan Alfamart Pondok Ranggon, Korban Dipaksa Turut Perintah

Hotman berujar, jenis senjata itu belum bisa dipastikan senpi lantaran pelaku tidak melepaskan peluru. Namun, senjata itu ditodongkan kepada salah satu karyawan, yakni Syamsul (26).

Sementara itu, senjata yang dibawa pelaku lain adalah senjata tajam (sajam) seperti golok.

"Ukurannya lebih kurang 30 sentimeter, cuma enggak digunakan (untuk mencelakai). Cuma (digunakan) untuk menakuti dan menyuruh pegawai lain menunjukkan brankas di lantai dua," ujar Hotman.

Baca juga: Karyawan Alfamart Pondok Ranggon Ditodong Perampok Bersenjata Api, Uang Rp 10 Juta Lebih Raib

Saat ini, Polsek Cipayung sudah memeriksa empat saksi. Mereka adalah dua karyawan Alfamart yang menjadi korban perampokan, serta dua juru parkir yang biasa ada di lokasi.

Polisi juga masih mencari tahu identitas kedua perampok tersebut.

Sebelumnya, dua karyawan Alfamart di Jalan Raya Pondok Ranggon menjadi korban perampokan, Sabtu lalu.

Salah satu pelaku datang berjalan kaki dengan modus membeli rokok. Setelah melakukan transaksi, pelaku keluar toko.

Tidak lama kemudian, pelaku yang membawa senjata diduga senpi tiba menggunakan motor. Mereka berdua kemudian masuk ke dalam toko dan beraksi.

Baca juga: Karena Desakan Utang, Kepala Alfamart Dalangi Perampokan Tokonya Sendiri

Pelaku yang membawa senpi menghampiri Syamsul yang sedang berada di area kasir, sedangkan pelaku yang sebelumnya membeli rokok menghampiri rekan Syamsul.

Syamsul ditodong sambil diancam agar tidak macam-macam. Akibatnya, uang hasil penjualan pada Sabtu lalu raib. Totalnya lebih dari Rp 10 juta.

"Belum dihitungin juga (nominalnya). Nilainya di atas Rp 10 juta ada. Uang saja yang diambil. Sudah bikin laporan ke Polsek Cipayung, sudah ada anggota polisi yang datang," ungkap Syamsul di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com