Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Tiga Orang Terkait Kasus Kematian Misterius Pria di Pinggir Jalan Hayam Wuruk

Kompas.com - 10/08/2023, 22:01 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memeriksa tiga orang yang masih berstatus sebagai saksi terkait pria berinisial IS (23) yang tewas tergeletak di Jalan Hayam Wuruk, Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.

Kapolsek Tamansari Kompol Adhi Wananda mengatakan, ketiga saksi itu kini masih diperiksa penyidik.

"Terduga (pelaku), tetapi kami masih periksa intensif nanti baru kami tentukan. Sekarang masih sebagai saksi statusnya. Tetapi sudah kami amankan," ujar Adhi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Kendati demikian, Adhi belum membeberkan peran tiga terduga pelaku atas kematian IS. Dia menyebut, penyidik masih mendalami hal tersebut.

"Tiga orang berkaitan dengan perkara sudah diamankan, dan diperiksa intensif saat ini," jelas dia.

Baca juga: Pria Tanpa Identitas Tewas di Pinggir Jalan Hayam Wuruk, Saksi: Ada Luka Lebam di Wajah

Ketika pertama kali ditemukan, IS mengalami luka lebam di tubuhnya. IS diduga merupakan korban pengeroyokan.

"Keadaan korban lebam wajah dan badan, diduga dipukuli dengan benda tumpul," ungkap Adhi.

Korban, lanjut dia, hanya memakai pakaian dalam saat tergeletak tak bernyawa di lokasi kejadian. Adhi menyampaikan, harta benda korban diduga telah digasak oleh pelaku.

"Motor dan handphone milik korban tidak ada, diduga diambil pelaku. Saat ini ditangani Polsek Tamansari," ucapnya.

Sebelumnya, warga bernama Mohammad Iqbal (30) menyampaikan, mulanya korban terlihat berada di jembatan. IS sempat berpegangan pada sisi jembatan. Kemudian, korban dibawa ke pinggir jalan oleh tim medis.

Baca juga: Misteri Kematian Pria Tanpa Identitas di Jalan Hayam Wuruk, Polisi Tunggu Hasil Visum

“Dari tim medis kelurahan, sama Satpol PP kelurahan dibawa ke sini (pingir jalan). Pas dalam perjalanan, di tengah jalan dia sudah kejang-kejang, sampai sini meningal,” kata Iqbal saat ditemui di Jalan Hayam Wuruk, Rabu.

Iqbal sendiri mengetahui korban telah tergeletak di trotoar sekitar pukul 07.00 WIB. Kala itu, korban masih bernapas dan mendapatkan pertolongan dari tim medis.

“Karena masih bernapas, dipinggirin mau dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal di sini,” tutur Iqbal.

Jenazah korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com