Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula dari Keluhan Warga, Kini Kabel Semrawut di Jalan Syahdan Ditata

Kompas.com - 11/08/2023, 11:10 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untaian kabel semrawut menjadi pemandangan yang tersaji di sepanjang Jalan Kyai H Syahdan, Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Pantauan Kompas.com pada Rabu (9/8/2023), kabel tampak melintang sepanjang kurang lebih satu kilometer di kawasan itu.

Bahkan, hampir setiap 5-10 meter sekali, ditemukan tiang listrik dalam kondisi miring dengan kabel-kabel tumpang tindih.

Baca juga: Melihat Jeratan Kabel Kusut di Wilayah Binus Syahdan

Tiang-tiang PLN pun tampak ditumpangi kabel-kabel fiber optik yang berasal dari sejumlah rumah kos bertingkat.

Ada pula kabel yang menyeberang memasuki gang-gang kecil di sekitarnya, mulai dari Gang H Jaimin, Jalan H Sennin, Jalan Kyai H Taisir sampai ke persimpangan Jalan Rawa Belong.

Warga protes

Keberadaan kabel-kabel kusut ini sebenarnya menuai protes dari warga sekitar yang merasa terancam.

Mereka menilai untaian kabel semrawut berpotensi menyebabkan kecelakaan pejalan kaki.

Sebab, tidak sedikit kabel-kabel menggantung yang dibiarkan begitu saja hingga menyentuh permukaan trotoar.

Seperti yang dirasakan Andri (21). Mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) ini awalnya menilai kabel-kabel semrawut itu hanya mengganggu pemandangan saja.

Namun, pasca-beredarnya berita akhir-akhir ini terkait seorang pengemudi ojek online yang kecelakaan akibat untaian kabel kusut itu, Andri kini khawatir timbul kejadian serupa.

"Awalnya sih cuma mengganggu pemandangan aaja. Tapi karena ada kasus yang sampai memakan korban, jadi meresahkan," tutur Andri kepada Kompas.com di dekat Kampus Binus Syahdan, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: PLN Tegaskan Kabel Semrawut di Sekitar Kampus Binus Syahdan Bukan Miliknya

Kekhawatiran serupa juga disampaikan seorang lansia bernama Yeyet (57). Ia takut tersandung, terlebih saat berjalan malam hari di sana.

"Kadang ngeri juga. Takutnya bukan apa ya, kalau malam jalan di situ takut kesandung, orangtua kan enggak melihat ke bawah kalau jalan, takut kesandung saja," kata Yeyet saat ditemui Kompas.com di gang kecil dekat Kampus Binus Syahdan, Rabu (9/8/2023).

Ditambah lagi, kata dia, saat mendengar berita akhir-akhir ini soal kecelakaan pengendara ojek online di Palmerah yang tewas karena menghindari untaian kabel kusut.

"Dengar berita kemaren saja kita ngeri ya, harusnya yang berantakan-berantakan itu diperbaiki, apalagi orang yang sudah tua-tua kan khawatir. Apalagi malam hari jalan, keserimpet jatuh dah," celetuk dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com