Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Jaringan Malaysia Selundupkan Sabu, Bea Cukai: Pintu Masuknya di Bengkalis

Kompas.com - 16/08/2023, 20:22 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengedar narkotika jaringan Malaysia menyelundupkan sabu ke Indonesia lewat Bengkalis, Provinsi Riau.

Hal itu diketahui saat Polres Tangerang Selatan dan Bea Cukai membongkar kasus peredaran narkotika jenis sabu, ekstasi, ganja, dan tembakau sintetis jaringan internasional.

Kepala Sub-Direktorat Analisis dan Target Narkotika Bea Cukai Tery Zarkiar menjelaskan, Polres Tangsel dan Bea Cukai melakukan penyelidikan di Bengkalis setelah mendapatkan informasi dari salah satu tersangka yang ditangkap di Serpong, Tangsel.

Aparat gabungan akhirnya membongkar peredaran sabu seberat 25 kilogram di wilayah Bengkalis.

"Dari situlah bergerak untuk melakukan pengembangan dari tempat kejadian awal sampai ke muaranya atau pintu masuknya di Bengkalis," kata Tery di Mapolres Tangsel, Rabu (16/8/2023).

"Yang kami tahu, Bengkalis bagian luar dari Indonesia yang berinteraksi atau bersisian dengan Selat Malaka, yang notabene sabu itu berasal dari Malaysia," tambah dia.

Baca juga: Ungkap Kasus Narkoba Jaringan Internasional, Polres Tangsel Sita 25 Kg Sabu hingga 4.040 Ekstasi

Selain itu, aparat gabungan juga mengungkap peredaran narkotika jaringan Belgia-Amsterdam.

Kasat Resnarkoba Polres Tangsel AKP Retno Jornadus menjelaskan, ribuan ekstasi dikirim dari Belgia menggunakan jasa ekspedisi.

Rencananya, 4.040 butir ekstasi itu bakal diedarkan di Jakarta dan Tangerang Raya.

"Barang ini berasal dari Belgia. Kemudian, mencoba masuk melalui jalur Sumatera. Rencana akan diedarkan di Jakarta dan Tangerang Raya, khususnya Tangsel," jelas Retno.

Total narkotika yang disita dalam pengungkapan itu mencapai 25,383 kilogram sabu, 4.040 butir ekstasi, 3,751 kg ganja, dan 2,06 kg tembakau sintetis.

Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap 8 Orang Terkait Oplos Elpiji di Tangsel dan Depok

Retno mengatakan, pengungkapan kasus narkotika jaringan internasional itu merupakan hasil pengembangan atas penangkapan salah satu tersangka di sebuah hotel di bilangan Serpong.

Kemudian, jajaran Polres Tangsel berkolaborasi dengan Bea Cukai melakukan pengembangan selama enam minggu.

"Kami melaksanakan surveilans selama 1,5 bulan sehingga mendapatkanlah jaringan Bengkalis, Malaysia, dan mendapatkan juga Belgia-Amsterdam," kata Retno.

Dalam kasus narkotika jenis sabu, polisi menangkap sembilan tersangka berinisial HWA, AS, UR, SG, NW, MFD, RS, M dan E.

Kemudian, polisi menangkap satu tersangka kasus narkotika jenis ekstasi berinisial RP, tiga tersangka kasus ganja berinisial PH, AF, dan RK, serta dua tersangka kasus tembakau sintetis berinisial RRW dan DRP.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2) dan atau Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati dan seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com