Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga ke CFD Tanpa Masker Meski Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Kompas.com - 20/08/2023, 10:52 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di DKI Jakarta pada Minggu (20/8/2023) pagi masuk dalam kategori tidak sehat.

Meski demikian, masih banyak masyarakat yang tak menggunakan masker ketika berolahraga dalam momen car free day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com, masyarakat terlihat cuek dengan kualitas udara yang tengah dihirupnya.

Mereka tetap asyik berolahraga meski kualitas udara Ibu Kota pada pukul 07.41 WIB sempat menduduki peringkat pertama terburuk di dunia.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Minggu Pagi Terburuk di Dunia

Salah satu pengunjung bernama Rifan (25) mengatakan, menggunakan masker saat berolahraga membuatnya tak nyaman.

Oleh karena itu, selama berolahraga di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, ia memilih untuk tak mengenakan masker.

"Selama olahraga saja enggak dipakai (masker). Nanti pas sudah selesai dipakai lagi. Soalnya kurang enak nafasnya kalau pakai masker," ujar dia saat ditemui di dekat Halte TransJakarta Bundaran HI.

Senada dengan Rifan, Fani (20) mengaku kurang nyaman ketika berolahraga sambil menggunakan masker.

Walau begitu bukan berarti dirinya tak mengetahui soal udara Ibu Kota yang memburuk.

"Pas berangkat dari rumah cuacanya tadi cerah. Jadi saya kira polusinya enggak separah biasanya. Makanya saya enggak pakai masker (saat olahraga)," tutur dia.

Baca juga: Polusi Udara Jakarta Bikin Warga sampai Presiden Sakit, Dokter Paru Imbau Pakai Masker dengan Benar

Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, kualitas udara Ibu Kota per pukul 07.41 WIB menduduki peringkat pertama terburuk di dunia.

Indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat pada angka 161 atau menjadi yang paling buruk dibandingkan kota-kota besar lain di seluruh dunia.

Peringkat kedua diduduki oleh kota Doha di Qatar yang memiliki indeks kualitas udara 155.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 105 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi tersebut 15 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com