Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Benda Mencurigakan di Bekasi Bukan Bom, Polisi: Itu Alat Penghambat Daya

Kompas.com - 22/08/2023, 18:26 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolres Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani memastikan benda mencurigakan yang sempat menghebohkan warga Wisma Asri, Kota Bekasi, bukan bahan peledak atau bom.

Setelah diselidiki tim Gegana pada Senin (21/8/2023), benda yang tersimpan dalam plastik hitam itu merupakan alat penghambat daya.

"Sudah dipastikan bukan bom, (tapi) alat penghambat daya," kata Dani saat dikonfirmasi, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Polisi Cari Pemilik Benda Mencurigakan Mirip Bom yang Gegerkan Warga Wisma Asri Bekasi

Dani menuturkan, di dalam plastik itu terdapat sebuah pipa yang dimodifikasi dengan tujuan untuk menghemat daya.

"Jadi di penghambat daya itu ada seperti bahan yang memang untuk menghambat yaitu semen, kemudian ada pipanya, di dalam plastik hitam," kata Dani.

Sampai sekarang, kata Dani, belum diketahui siapa yang menaruh benda tersebut di depan toko.

"Enggak (belum ditemukan pemilik), kan itu ditemukan di pinggir jalan di depan toko," ujar dia.

Laporan terkait benda mencurigakan itu datang dari warga sekitar yang menelepon pihak kepolisian.

Baca juga: Polisi Pastikan Benda Mencurigakan di Wisma Asri Bekasi Bukan Bom

"Warga kontak kepolisian, kemudian gegana kepolisian dia kontak, kita datang ke lokasi, sudah selesai langsung dibawa Brimob Polda tadi," tutur dia.

Sebagai informasi, benda mencurigakan itu sempat membuat heboh penghuni Wisma Asri. Terlebih lagi informasin itu telah menyebar melalui media sosial.

Dalam video rekaman yang diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta, terlihat banyak warga yang menyaksikan petugas kepolisian mengamankan area tersebut.

Polisi juga memasang garis kuning saat evaluasi agar warga tidak mendekat ke arah barang mencurigakan yang tersimpan di dalam plastik hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com