Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangsel Yakin PLTU Bukan Penyebab Polusi: Jaraknya Jauh

Kompas.com - 24/08/2023, 19:29 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Devnie meyakini polusi udara di wilayah administrasinya bukan disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batubara.

Alasannya, karena keberadaan PLTU yang terletak di Kabupaten Tangerang dan Cilegon itu cukup jauh dari Tangerang Selatan.

"Saya agak ragu soal penyebab polusi udara karena PLTU karena jaraknya jauh. Yang terdekat PLTU yang di Mauk (Kabupaten Tangerang) itu jaraknya mungkin 30 km, apalagi yang di Suralaya (Cilegon) itu bisa 70 sampai 80 km," ucap Benyamin kepada wartawan di Puspemkot Tangsel, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Tak Layak Hirup Juga Disebabkan 16 PLTU di Sekitarnya, Ini Penjelasannya

Di samping itu, Benyamin mempertanyakan daerah Sepatan, Kabupaten Tangerang itu tak terdampak polusi.

Padahal, jika dibandingkan Tangsel, Sepatan lebih dekat dari lokasi PLTU.

"Kalau memang dari sana (PLTU Mauk dan Suralaya) dan Tangsel yang kena (dampak polusi). Kenapa daerah Sepatan, Kabupaten Tangerang bagian utara, enggak kena?," kata Benyamin mempertanyakan.

"Jadi saya agak kurang yakin," tambah dia.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie di ruang kerjanya, Puspemkot Tangerang Selatan, Kamis (24/8/2023). Saat itu, Benyamin memberikan penjelasan mengenai penyebab dan penanganan polusi udara di wilayah administrasinya.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie di ruang kerjanya, Puspemkot Tangerang Selatan, Kamis (24/8/2023). Saat itu, Benyamin memberikan penjelasan mengenai penyebab dan penanganan polusi udara di wilayah administrasinya.

Mengutip laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan, Benyamin mengatakan penyebab utama polusi udara itu karena emisi gas kendaraan bermotor.

Kemudian, aktivitas pembakaran sampah sembarangan.

"Kalau informasi DLH memang terbanyak dari kendaraan. Kemudian ada juga dari pembakaran sampah. Itu juga jadi salah satu penyumbang. Dan selama ini juga enggak ada pencemaran industri," ucap dia.

Faktor arah angin

Setidaknya ada 16 PLTU berbasis batu bara yang berada tak jauh dari wilayah Jabodetabek.

Menurut sebarannya, sebanyak 10 PLTU berlokasi di Banten, sedangkan enam PLTU di Jawa Barat.

Kepala Divisi Pengendali Lingkungan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Fajri Fadhillah menjelaskan, keberadaan PLTU turut berkontribusi terhadap polusi udara Jakarta dan sekitarnya karena beberapa faktor.

"Kualitas udara di suatu daerah itu selain dipengaruhi oleh jumlah sumber pencemar udara, juga dipengaruhi oleh kondisi meteorologis dan geografis," ucap Fajri kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Ridwan Kamil: Dari Kajian, PLTU Sumbang 25 Persen Polusi Udara

 

Dalam hal ini, kondisi meteorologis dan geografis yang dimaksud adalah arah angin, kecepatan angin, tinggi dataran, kelembaban, dan seterusnya.

Hal itu tak bisa lepas dari kontribusi polusi udara di Jakarta.

Faktor tersebut, kata Fajri, diakui dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pasal 175 Ayat (3).

Beleid itu, kata Fajri, mengatur penentuan wilayah perlindungan dan pengelolaan mutu udara disusun berdasarkan kesamaan karakteristik bentang alam, kondisi iklim, dan meteorologi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com