JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berencana memantau instalasi listrik di 10 kelurahan.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyampaikan, pemantauan dilakukan karena tingginya angka kebakaran di Ibu Kota. Kata Isnawa, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pemadam kebakaran (Damkar), PLN, Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI), Konsuil, hingga Satpol PP.
"Saya akan memulai 10 kelurahan kategori tinggi (kebakaran). Kami akan memulainya ikhtiar, bukan berarti langsung menekan angka kebakaran," ujar Isnawa saat dihubungi, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Kesaksian Warga Gambir Saat Detik-detik Kebakaran Hebat Habiskan Harta Bendanya
"Tetapi setidak-tidaknya kami punya data kelurahan yang tingkat kebakarannya tinggi," lanjut dia.
Menurut Isnawa, kawasan padat penduduk di Jakarta menjadi sasaran utama untuk pemantauan instalasi listrik.
Pasalnya, listrik di bangunan yang berdiri di sana kerap dipasang asal-asalan bahkan sambungan listriknya tak sesuai aturan.
"Penggunaan beban listrik ini kan overload, apalagi jangan-jangan ada yang nyantol, ada yang mencuri, ada yang meterannya di utak-atik," tutur Isnawa.
Bersama dengan sejumlah instansi, lanjut dia, petugas nantinya mengecek sampling rumah di lingkungan RT dan RW yang dinilai rawan kebakaran. Rencananya, pemantauan ini akan dimulai pada September 2023 mendatang.
Baca juga: Lansia Tewas dalam Kebakaran di Gambir akibat Terjebak di Kamar Lantai 2
Sementara itu, Isnawa menekankan bahwa BPBD hanya mengantisipasi bahaya kebakaran di kawasan padat penduduk di Jakarta.
"Kalau ada aturan berkaitan dengan sanksi dan sebagainya bukan urusan BPBD, tetapi PLN. Kalau dia mencuri listrik, mengutak-atik meteran ada aturannya kan di PLN," jelas Isnawa.
Menurut data yang diperoleh Kompas.com, 10 kelurahan dengan tingkat kebakaran tinggi yakni Cengkareng Timur, Kapuk, Sunter Agung, Kalideres, Penjaringan, Pulo Gebang, Pejagalan, Tegal Alur, Pondok Bambu, dan Cilincing.
Hal ini berdasarkan data dari tahun 2020-2022. Disebutkan bahwa penyebab kebakaran terbesar di Provinsi DKI Jakarta selama 3 tahun terakhir adalah karena korsleting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.