Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Rumah di Depok yang Tewaskan Pasutri Diduga akibat Korsleting Pompa Air

Kompas.com - 25/08/2023, 11:58 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kasie Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok Tesy Hariyati menduga rumah di Jalan Dadap Raya, Sukmajaya, Depok, terbakar karena korsleting pada mesin pompa air.

Kebakaran yang terjadi Kamis (24/8/2023) itu menyebabkan sepasang suami dan istri, AN (27) dan AY (25), meninggal dunia. 

"Pemicu api, saya yakin itu dari belakang rumah, di mana tempat pompa air itu berada," tuturnya di Jalan Dadap Raya, Jumat (25/8/2023).

Menurut keluarga korban, mesin pompa air di kediaman mereka memang sudah bermasalah beberapa hari ke belakang.

Baca juga: Rumah di Sukmajaya Depok Kebakaran, Pasangan Suami Istri Tewas

Tesy mengatakan keterangan keluarga korban sesuai dengan dugaan penyebab kebakaran rumah tersebut.

"Sama seperti keterangan keluarga, keterangannya bahwa ketika menyalakan pompa air sudah tidak bisa. Berarti memang sudah bermasalah itu pompa," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat pagi, rumah yang terbakar sudah dipasangi garis kepolisian.

Meski demikian, warga tetap berkerumun di sekitar rumah tersebut. Sisi depan rumah itu tak tampak seperti lokasi terbakar.

Namun, dari jendela yang berada di sisi depan rumah itu, tampak area dalam kediaman tersebut hangus terbakar.

Baca juga: Sebelum Pasutri Tewas Terbakar di Depok, Sang Suami Bangunkan Istri di Lantai 2 Rumahnya


Imbas kebakaran itu, genting kediaman tersebut juga roboh.

Kronologi kebakaran

Tesy mengungkapkan, di kediaman itu ada empat kepala keluarga yang terdiri dari 13 anggota keluarga.

Di antara 13 orang itu, AN satu-satunya anggota keluarga yang terbangun saat kebakaran terjadi sekitar pukul 22.30 WIB.

"Kronologinya, suami masih melek, istri tidur. Suami berusaha membangunkan anggota keluarga yang di bawah dahulu (lantai satu)," ucap Tesy.

Setelah itu, AN dan anggota keluarga lain mengeluarkan empat motor yang diparkir di dalam rumah mereka.

Api saat itu masih tidak terlalu besar.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Terapkan Aturan Ganjil Genap 24 Jam untuk Tangani Polusi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com