BEKASI, KOMPAS.com - Akses jalan Sekolah Dasar (SD) Negeri V Bantargebang, Kota Bekasi, ditutup pagar seng oleh pemilik tanah atau ahli waris.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (28/8/2023), tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah ini.
Hanya ada sejumlah tenaga pengajar di dalam ruang guru dan perpustakaan.
Baca juga: Ngadenin, Lansia di Bekasi yang Tak Miliki Akses Rumah Sepakat Jual Tanah ke Pihak Hotel
Terdapat sebuah spanduk besar terpampang di bangunan sekolah ini yang bertuliskan "Tanah Milik Ahli Waris H. M Nurhasanuddin Karim".
Penutupan sekolah ini sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Bekasi Nomor 253 /Pdt.G/2020/PN.Bks. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 804 K/Pdt/ 2022; Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 392/Pdt/2021/PT.Bdg; dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 88/Pdt/2023.
Pemilik tanah menuntut Pemerintah dalam hal ini kepada Wali Kota Kota Bekasi, Tri Adhianto, untuk membayar haknya.
Setelah itu, ahli waris menjanjikan akses sekolah yang terletak di Jalan Vila Nusa Indah, Kelurahan Bantargebang, Kecamatan Bantargebang tersebut akan dibuka kembali.
"Sekolah ini dibuka (lagi) setelah Wali Kota membayar hak waris. Dilarang merusak atau membuka atau melintasi pagar pembatas ini," bunyi pengumuman dari ahli waris di pagar seng.
Baca juga: Pemkot Tangsel Buka Akses Baru Imbas Gerbang SDN Lengkong Karya 1 Ditembok Warga
Kepala Sekolah SDN V Bantargebang Aisyah mengatakan, ahli waris tidak memberikan informasi apapun terkait dengan penutupan ini.
"(Ahli waris) tidak bilang sama sekali (mau ditutup). ditutupnya hari Minggu, saat anak-anak sekolah sedang libur," kata Aisyah saat diwawancarai.
Aisyah mengatakan, pihak sekolah, orangtua, dan para siswa terkejut dengan adanya penutupan akses ini.
"Enggak ada konfirmasi, (kami) bukan kaget lagi, tapi syok berat," tutur Aisyah.
Sampai sekarang, Aisyah mengaku belum berkomunikasi dengan pihak ahli waris yang menutup akses sekolahnya.
Baca juga: Akses Ditutup Tembok Beton, Bangunan SDN Lengkong Karya 1 Serpong Diduga Serobot Lahan Warga
"Sampai saat ini belum bisa dihubungi. Itu saja dulu yang bisa saya sampaikan," tutup Aisyah.
Aisyah mengatakan, pihak sekolah kini telah mengganti sistem pembelajaran tatap muka (PTM) dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk para siswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.