Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Akan Jual Beras Kemasan 1 Kg, Pedagang: Menyusahkan, Jarang yang Beli

Kompas.com - 28/08/2023, 18:04 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang beras di Pasar Perumnas Klender, Syahfitri Mariah (41) menilai, penjualan beras dari program Stabilitas Pangan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kemasan 1 kilogram justru akan menyulitkan pedagang.

Fitri beralasan, jarang yang membeli beras hanya satu kilogram.

"Menyulitkan banget, karena kemasan 1 kilogram itu orang jarang beli. Rata-rata kalau di sini, orang yang beli di toko saya ini, 1 liter itu jarang. Rata-rata 3 liter, jadi kalau untuk yang 1 kilogram itu, jadi harus dibungkus banyak," kata Fitri kepada Kompas.com di Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Bulog Bakal Produksi Beras SPHP dalam Kemasan 1 Kilogram

Selain jarangnya minat pembeli, kehadiran beras kemasan 1 kilogram juga akan membuat tokonya menjadi penuh.

Sebab, akan lebih banyak ruang yang digunakan untuk memajang beras SPHP 1 kilogram.

"Untuk kami display itu agak repot. Kalau di warung-warung kelontong mungkin bisa," jelas Fitri.

Penjualan beras kemasan 5 kilogram dinilai lebih praktis karena akan mempermudah pembeli dan pedagang beras.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan beras murah melalui program SPHP menggunakan kemasan 1 kilogram.

Ia menuturkan, wacana ini disiapkan untuk masyarakat yang memang tidak bisa membeli beras SPHP 5 kilogram yang kini telah didistribusikan ke pasar dan ritel.

Baca juga: Bos Bulog Minta Masyarakat Tak Khawatir meski Harga Beras Naik

"Ini (beras kemasan 1 kilogram) sedang kami pikirkan. Jadi, ini nanti akan disikapi oleh Bulog. Bulog juga nanti akan membuat packaging (kemasan) yang 1 kilogram. Masyarakat yang nanti tidak bisa membeli 5 kilogram, kami akan berikan yang 1 kilogram. Ini akan kami usahakan," kata Budi Waseso di Pasar Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin.

Nantinya, beras itu akan dijual dengan harga Rp 9.450 untuk setiap kemasan 1 kilogram.

Meski begitu, pria yang juga karib disapa Buwas itu belum bisa memastikan kapan beras kemasan 1 kilogram itu akan diproduksi dan distribusikan.

"Ya, saya penginnya secepatnya, tapi kan butuh waktu. Sekarang yang kami konsentrasikan yang 5 kilogram ini. Karena kan masyarakat itu butuhnya untuk stok satu minggu. Nah, itu kami penuhi dulu," kata Buwas.

"Dulu kan pernah saya buat juga sampai yang 250 gram. Itu saya buat. Tapi ternyata masyarakat tidak membutuhkan itu. Sekarang mungkin butuh. Itu bisa kami adakan lagi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com