Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Jajal LRT, Kartu e-Money Disebut Kedaluwarsa Saat "Tap-in" di Stasiun Setiabudi

Kompas.com - 28/08/2023, 21:32 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Fiki Ahmad (42), warga Pasar Minggu, mengungkapkan kendala saat mencoba layanan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (28/8/2023).

Layaknya saat memasuki area transportasi umum lain di DKI Jakarta, Fiki diharuskan melewati mesin tap-in ketika hendak menggunakan layanan LRT Jabodebek.

Ia kemudian tap-in dengan menggunakan kartu uang elektronik (KUE) Flazz dari BCA. Akan tetapi, gerbang tap-in tak terbuka.

Baca juga: Cosplayer dari Bekasi Curi Perhatian Saat Jajal LRT Jabodebek

Petugas LRT Jabodebek lalu menghampiri dan membantu Fiki. Menurut Fiki, petugas itu menyebutkan bahwa e-money miliknya kedaluwarsa.

"Tadi ada kendala juga, kartu (Flazz) BCA saya enggak bisa. Dibilang (oleh petugas LRT Jabodebek) kalau sudah kedaluwarsa," ungkapnya saat ditemui di Stasiun Harjamukti, Depok, Senin.

Karena itu, Fiki mengganti e-money yang digunakan untuk tap-in. Ia kemudian menggunakan Tap Cash BNI.

Saat Fiki menggunakan Tap Cash BNI, gerbang tap-in di Stasiun Setiabudi baru terbuka.

Baca juga: Tarif LRT Jabodebek Masih Mahal untuk Kantong Mahasiswa

Menurut dia, kartu e-money Flazz miliknya padahal bisa digunakan saat tap-in dan tap-out di halte Transjakarta.

Fiki mengaku menggunakan e-money Flazz itu saat naik Transjakarta dari Pasar Minggu menuju Stasiun Setiabudi. Padahal kartu Flazz yang sama masih memiliki saldo.

"Flazz-nya itu juga masih ada saldonya. Pas saya naik Transjakarta, itu (Flazz miliknya) juga masih bisa dipakai," urai Fika.

Untuk diketahui, ada dua rute layanan LRT Jabodebek, yakni rute Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti dan Stasiun Dukuh Atas-Jati Mulya.

Biaya layanan LRT Jabodebek dipatok Rp 5.000 selama Agustus-September 2023.

LRT Jabodebek baru beroperasi usai diresmikan Presiden Joko Widodo secara simbolis di Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Senin ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com