Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABH Cenderung Tertutup, Tantangan bagi Pembimbing Lakukan Pembinaan

Kompas.com - 31/08/2023, 08:49 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembimbing kemasyarakatan (PK) dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menangani anak berhadapan dengan hukum (ABH).

PK Ahli Pertama Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Pusat, Wahyu Widiatmoko mengatakan, salah satunya adalah sikap anak berhadapan dengan hukum yang tertutup saat diajak berinteraksi. 

"Mereka cenderung apatis karena mungkin menganggap kami aparat penegak hukum yang sama tugasnya seperti kepolisian," tutur Wahyu kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Biasanya, hal itu terjadi pada ABH yang tidak lagi diasuh oleh orangtua ataupun wali. 

Baca juga: Saat ABH Tak Punya Orangtua atau Wali, Tantangan Pembimbing Kemasyarakatan dalam Pendampingan...

Untuk menangani situasi itu, Wahyu menyiasatinya dengan mengajak ABH mengobrol secara intens di ruangan khusus atau terpisah. 

"Interaksi secara intens di ruang khusus atau (lebih) nyaman tanpa harus ada pihak kepolisian yang mengawasi secara melekat," kata dia. 

Wahyu menambahkan, sikap tertutup itu sebenarnya sudah mulai ditunjukkan ABH pada saat diproses hukum di kepolisian. 

Sayangnya, fasilitas di kantor kepolisian belum memadai bagi ABH. Sehingga, ABH seringkali diperlakukan sama seperti orang dewasa. 

Mestinya, setiap kantor polisi, baik itu di tingkat polsek, polres, atau polda, memiliki ruang khusus untuk pendampingan ABH.

"Tujuannya agar ABH nyaman, tidak merasakan tertekan, cemas, takut, dan lain sebagainya ketika kami ajak berinteraksi," imbuh Wahyu. 

Baca juga: Kisah Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Cirebon, Rela Nyawa Terancam demi ABH

Catatan Litbang Kompas baru-baru ini menunjukkan, ketersediaan fasilitas khusus ABH memang menjadi tantangan bagi penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Dari empat lokasi penelitian (Tangerang, Surabaya, Palembang, Kendari), tidak ada LPAS (Lembaga Penempatan Anak Sementara).

Sepanjang proses penyidikan hingga pemeriksaan, anak ditempatkan di rutan orang dewasa atau tahanan kepolisian.

Dari total 3.127 Anak (per akhir tahun 2018), hanya 1.427 (46%) ditempatkan di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak), sementara 1.700 lainnya (54%) ditempatkan di lembaga pemasyarakatan orang dewasa dalam blok atau sel yang terpisah (lapas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com