Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Cengkareng Sebut Permasalahan Pribadi Sulut Bentrokan Warga Kampung Ambon dengan Kapuk

Kompas.com - 31/08/2023, 18:22 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Cengkareng Ahmad Faqih memastikan permasalahan pribadi menjadi penyulut bentrokan warga di RW 07 Kompleks Permata, Kelurahan Kedaung Kali Angke atau Kampung Ambon dengan warga RW 10 Kelurahan Kapuk, Cengkareng.

Sebagai informasi, dua kelompok warga itu bentrok karena diduga ada pemuda yang dipukul tanpa sebab pada Rabu (30/8/2023) malam.

"Peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman antar individu satu dengan yang lain. Tidak ada unsur kelompok apalagi membawa atas nama sara dan sebagainya," kata Faqih di Kompleks Permata, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Warga Kapuk Bentrokan dengan Warga Kampung Ambon, Berawal Satu Orang Dipukul

Faqih sendiri tidak mengetahui persis persoalan apa yang melatarbelakangi bentrokan kedua kelompok warga.

Namun, setelah bentrokan berakhir, pihaknya langsung menemui kedua belah kelompok dan menyatakan situasi dua wilayah tersebut telah kondusif.

"Sudah kondusif. RT dan RW kedua belah pihak sudah memadamkan emosi warganya masing-masing, sehingga kedua belah pihak ini bisa menarik diri untuk tidak lagi berhadapan," jelas Faqih.

Sementara itu, Ketua RT 05 RW 10 Kelurahan Kapuk, Tales Widodo membenarkan bentrokan yang terjadi karena diawali pemukulan.

Baca juga: Menengok Lokasi Bentrok Warga Kampung Ambon dan Kapuk, Brimob Bersenjata Mondar-mandir

Ia mengatakan, korban sudah diarahkan untuk visum dan segera melaporkan kejadian yang dialami ke kantor polisi.

"Ini (mau laporan). Tapi warganya (korban) masih kerja. Artinya kan, warga saya dipukul, di wilayah saya juga. Cuma kronologinya kan posisinya sudah perang, sudah bentrok, jadi kami enggak tanya awal kejadiannya kaya apa," jelas Tales.

Tales juga mengatakan bahwa antara warga dan kelompok lawannya sudah damai. Namun demikian, warga di RW 10 masih ingin pelaku ditangkap.

"Sudah sepakat damai, biar enggak ada bentrokan susulan. Ya pengurus sepakat damai tapi tetap pelaku harus dicari. Karena kan akarnya dikembalikan," tegas Tales.

Baca juga: Gerebek Kampung Ambon, Polisi Tangkap Tiga Orang Diduga Pemakai Narkoba

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara RW 07 Kompleks Permata, Kelurahan Kedaung Kali Angke, atau dikenal Kampung Ambon dengan warga RW 10 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi pada Rabu (30/8/2023) malam.

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, bentrokan terjadi setelah salah satu warga RW 10 dipukul oleh warga Kampung Ambon.

"Satu warga diduga dipukul oleh warga 07 Kedaung Kali Angke. Setelah dipukul, korban menyampaikan ke teman-temannya, akhirnya jadi ramai," kata Hasoloan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Bentrokan kemudian pecah. Warga kedua wilayah saling serang. Dalam bentrokan itu, warga juga membakar tumpukan sampah.

Belum diketahui jumlah korban luka dalam bentrokan yang terjadi. Hasoloan juga belum mendapat laporan terkait pemukulan yang terjadi.

"Jadi tadi malam sudah kami pertemukan, nah sebenarnya dari korban sendiri inginnya diselesaikan secara kekeluargaan saja dengan cara si pelaku dihadirkan," ucap Hasoloan.

"Nah, kami dari kepolisian menyampaikan, misalnya pelaku tidak mau hadir, ya nanti korbannya siap untuk melapor," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com