JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor yang dikendarai putri Muhammad (68) berhenti di depan rumah berpagar coklat di Jalan H Matasan, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
Dengan perlahan, Muhammad turun dari motor yang ia tumpangi, lalu berjalan ke halaman rumah itu, sedangkan putrinya memarkirkan motor.
Rumah itu sementara difungsikan sebagai Poli Lansia Puskesmas Pasar Minggu. Sebab, bangunan puskesmas sedang direhab total.
Di halaman rumah, kursi tunggu pasien ditata rapi. Pun meja-meja untuk keperluan administrasi.
“Mau perpanjang surat rujukan, Pak,” kata Muhammad kepada petugas di meja administrasi.
Baca juga: Percepat Proses Warga Daftar JKN, Kemendesa PDTT bersama BPJS Kesehatan Hadirkan Program Pesiar
Tangannya yang sedikit gemetar menyerahkan kertas fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sambil menunggu surat rujukan terbit, ia duduk di kursi tunggu.
“Uhuk…, uhuk… Tiap batuk, ulu hati saya sakit,” kata Muhammad memulai ceritanya kepada Kompas.com, kemudian membetulkan masker hitam yang dipakai agar menutupi hidung.
Muhammad bercerita, sekitar 1-2 bulan lalu, ia batuk terus-menerus. Napasnya sesak. Berbekal KIS yang diberikan pemerintah, Muhammad datang ke puskesmas.
“Waktu itu daftar ke sini cuma nunjukin kartu BPJS (Kesehatan),” ucap Muhammad.
Muhammad didiagnosis mengidap radang paru-paru (pneumonia). Ia kemudian dirujuk ke RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Setelah menjalani pengobatan, Muhammad merasa kondisinya membaik. Hasil rontgen pun menunjukkan hal positif.
“Rontgen di RSUD Jagakarsa. Katanya udah cakep (organ) dalam. Ini perpanjang rujukan soalnya kadang masih batuk,” tutur dia.
Baca juga: Cara Cek Riwayat Pelayanan di Faskes Saat Periksa Pakai BPJS Kesehatan
Muhammad merasa bersyukur bisa berobat gratis. Dengan adanya layanan kesehatan gratis, ia tak resah memikirkan biaya.
“Enggak perlu bayar apa-apa. BPJS saya juga enggak bayar iuran, ditanggung pemerintah,” kata dia.
Belum selesai Muhammad bercerita, namanya dipanggil petugas. “Pak Muhammad, rujukannya sudah (terbit), Pak,” kata petugas memanggil nama Muhammad.
Muhammad perlahan berdiri, lalu menuju meja administrasi. Ia menerima surat rujukan tak sampai 15 menit setelah menyerahkan kertas fotokopi KTP dan KIS.
“Sudah dapat (surat rujukan), saya pamit ya,” kata Muhammad. Ia lalu berjalan ke parkiran bersama putrinya.