Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Distamhut DKI Jakarta Terus Menanam Pohon di RTH dan Jalur Hijau

Kompas.com - 01/09/2023, 15:40 WIB
A P Sari

Editor

KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta telah menanam 10.474 pohon di ruang terbuka hijau (RTH) dan jalur hijau. Kegiatan ini dilakukan untuk menanggulangi polusi udara, sekaligus sebagai penyeimbang area hijau dengan pembangunan proyek infrastruktur. 

Kepala Distamut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara menyatakan, penambahan pohon juga dapat membantu pembentukan iklim mikro, sebagai peneduh serta menambah estetika kota. Ia menambahkan, penanaman pohon yang dilakukan sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023, jenisnya adalah instant trees berdiameter batang minimal 20 sentimeter.

"Penanaman pohon merupakan upaya penyempurna jalur hijau yang dilakukan di Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu), Tol Desari (Depok-Antasari), dan KBT (Kanal Banjir Timur) sepanjang 14 kilometer. Diharapkan dengan pertambahan pohon penyerap polutan dapat memperbaiki kualitas udara di Jakarta," kata Bayu.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Perbanyak RTH untuk Perbaiki Kualitas Udara Jakarta

Selain di wilayah tersebut, Distamhut DKI Jakarta menanam pula 55.345 pohon pelindung di Kabupaten Kepulauan Seribu pada April-Juli 2023. Distamhut DKI Jakarta pun secara konsisten menambah luas RTH dan mengoptimalkan fungsinya, dengan melakukan pembangunan serta penataan. 

Pada 2023, Distamhut DKI Jakarta juga membangun taman di empat wilayah Kota Administrasi Jakarta seluas 67.327 meter persegi.

"Ada tiga lokasi pembangunan dengan total luas mencapai 12.319 m2 di Jakarta Barat, tujuh lokasi dengan luas 16.568 m2 di Jakarta Timur, 11 lokasi dengan total luas 32.587 m2 di Jakarta Selatan, dan dua lokasi dengan total luas 5.853 m2 di Jakarta Utara," jelas Bayu.  

Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH merupakan area atau jalur memanjang dan mengelompok yang penggunaannya bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik secara alami maupun ditanam.

Baca juga: Akan Bangun Alun-alun di Bojongsari Depok, Wali Kota Idris: Supaya RTH Bertambah

Area RTH di Jakarta.DOK. Pemprov DKI Jakarta Area RTH di Jakarta.

Kebutuhan ruang terbuka hijau

Karena dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit, Jakarta butuh area hijau yang dapat menetralisir udara dan menjadi tempat rehat sejenak dari kesibukan Ibu Kota. Tak heran jika kehadiran RTH menjadi sangat penting bagi masyarakat. 

Salah satu RTH di Jakarta yang banyak didatangi warga adalah Tebet Ecopark. Dilengkapi dengan fasilitas yang baik, RTH ini menjadi pilihan destinasi wisata warga. 

Arien, misalnya, warga Jakarta yang datang bersama keluarganya ke Tebet Ecopark, karena ingin mencoba playground yang ada di sana. 

"Kebetulan, kami lebih senang bermain ke tempat terbuka. Pas banget di Tebet Eco Park ada playground agar anak-anak bisa main sepuasnya. Buat piknik juga cocok karena suasananya teduh," ujarnya.

Baca juga: Udara Jakarta Tidak Sehat, Pakar: Batasi Kendaraan Pribadi dan Perluas RTH

Menurut Arien, Tebet Ecopark juga memiliki akses yang mudah untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Keberadaan fasilitas yang lengkap di RTH ini membuatnya sering datang ke ini.

"Ada area pet care dan tempat bermain air di sini. Seru kalau datang sama keluarga. Semoga RTH lain juga bisa mencontoh Tebet Ecopark, agar lebih banyak lagi taman untuk didatangi masyarakat," tuturnya. 

Petugas terlihat membersihkan sampah yang mengotori saluran air di Jakarta.DOK. Pemprov DKI Jakarta Petugas terlihat membersihkan sampah yang mengotori saluran air di Jakarta.

Tak hanya warga, Anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia Danang Priatmodjo pun mendukung kehadiran RTH di Jakarta. Diberitakan Kompas.id, Rabu (1/3/2023), Danang mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempertahankan dan menambah jumlah RTH. 

"Pemerintah harus membeli lahan dan bangunan, merobohkannya, dan mengubahnya menjadi taman. Ini harus dilakukan di berbagai daerah yang minim ruang terbuka hijau," ucap Danang.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Heru Budi Bakal Atasi dengan Tambah RTH dan Tanam Pohon

Selain itu, ia berharap agar RTH yang sudah ada tidak hilang atau berganti menjadi kompleks bangunan lain, seperti menjadi kawasan komersial. 

"Upaya konsolidasi lahan juga dapat dilakukan pemerintah. Perlu ada pengembangan hunian vertikal atau mengubah bangunan rendah menjadi sedang, agar ada peluang untuk mengambil porsi lahan yang bisa dialokasikan sebagai RTH," pungkasnya. (Rindu Pradipta Hestya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com