JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, tak menampik ada sejumlah kader yang colong start mencopot baliho dan spanduk bergambar Anies Baswedan.
Ia mengungkapkan aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan para kader atas tindakan yang dilakukan bakal calon presiden (capres) Anies.
"Dapat kami sampaikan bahwa sebelum adanya keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat, penurunan baliho merupakan aksi spontan dan ungkapan kekecewaan kader Partai Demokrat DKI Jakarta," ujar dia saat dikonfirmasi, Minggu (3/9/2023).
Baca juga: Baliho dan Spanduk Anies-AHY Dicopot di Jakarta, Ketua Demokrat DKI: Saya yang Instruksikan!
Salah satu titik pencopotan spanduk bergambar Anies dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terjadi di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Bertempat di kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, sejumlah kader mencopot spanduk Anies-AHY yang terpasang di sekitar area kantor pada Kamis (31/8/2023) malam.
Pencopotan itu disinyalir dilakukan setelah Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan resmi dan menuding Partai Nasdem serta Anies berkhianat terhadap koalisi.
Sebab, pantauan Kompas.com pada Jumat (1/9/2023), sudah tidak ada lagi spanduk yang menampilkan duet Anies-AHY.
Walau demikian, pada akhirnya pencopotan spanduk hingga baliho Anies-AHY menjadi sesuatu yang wajib dilakukan para kader.
Baca juga: Copot Baliho Anies-AHY di Bekasi, Demokrat: Komitmen Dilanggar, Ya Kecewa...
Hal itu dilakukan usai Majelis Tinggi Partai Demokrat resmi mencabut dukungannya untuk bakal calon presiden (capres) Anies di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan untuk mencabut dukungan ke Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 dan keluar dari Koalisi Perubahan, maka saya menginstruksikan kader dan anggota di Ibu Kota untuk melakukan hal itu," tutur Mujiyono.
"Jadi saya menginstruksikan seluruh kader dan pengurus untuk mencopot billboard, baliho, dan spanduk yang menampilkan foto Bapak Anies Baswedan (di Jakarta)," lanjut dia.
Sebagaimana diketahui, Demokrat bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelumnya membangun Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Koalisi ini kemudian resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres yang didukung maju di pemilihan Pilpres 2024.
Baca juga: Baliho dan Spanduk Anies-AHY Dicopot di Bekasi, Ketua DPC Demokrat: Semua Saya Suruh Turunkan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara sepihak telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya Paloh dan Muhaimin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada 29 Agustus 2023.
"Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis.
Riefky mengatakan, Surya Paloh langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.
Sehari setelahnya, pada Rabu (30/8/2023), Anies tidak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Padahal, menurut Riefky, Anies sebelumnya telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendampingnya maju di Pilpres 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.